Strategi Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa
Abstract
ABSTRAK
Aqidatul Izza, 2017. “Strategi Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa (Studi pada Program Ekstrakurikuler Keagamaan di MAN 2 Samarinda)”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Mujahidah, M.Si selaku pembimbing I dan Amalia Nur Aini, M.Pd selaku pembimbing II.
Skripsi ini disusun mengacu pada permasalahan yang ada yaitu tingkat kepercayaan diri siswa di MAN 2 Samarinda karena hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Kesuksesan dalam segala bidang akan sulit dicapai jika seseorang tidak memiliki kepercayaan diri. Siswa yang memiliki kepercayaan diri yang baik tentunya akan menghasilkan berbagai peluang dan keberhasilan yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang masih memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran guru dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa salah satu diantaranya melalui program ekstrakurikuler keagamaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa pada program ekstrakurikuler keagamaan di MAN 2 Samarinda dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa pada program ekstrakurikuler keagamaan di MAN 2 Samarinda. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi guru dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa pada program ekstrakurikuler keagamaan di MAN 2 Samarinda adalah (a) memberikan motivasi kepada siswa, (b) memberikan apresiasi kepada siswa berupa pujian dan pemberian simbol penghargaan (reward), (c) mengajak siswa berkomunikasi aktif, (d) memberikan permainan ataupun candaan agar siswa tidak monoton dan merasa jenuh, (e) memberikan perenungan atau senam otak, (f) memberikan tanggung jawab khusus kepada siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah, (g) mengkomunikasikan strategi meningkatkan kepercayaan diri siswa kepada kepala sekolah dan teman sesama guru. (2) Kendala yang dihadapi guru dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah (a) kurangnya pengetahuan yang dimiliki guru dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa, (b) Guru kesulitan mengajak berkomunikasi siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah, (c) ketidakmauan siswa bekerjasama dalam meningkatkan kepercayaan diri karena semangat siswa yang kurang, suasana hati yang mudah berubah sehingga guru kesulitan untuk berkomunikasi, merasa gugup, merasa malu, dan niat yang kurang baik, (d) keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan ekstrakurikuler keagamaan karena kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga kurang efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa.