Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis Kurikulum Merdeka pada siswa di SMP Negeri 15 Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Aidah Jihan Fadhilah, 2023. “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis Kurikulum Merdeka pada siswa di SMP Negeri 15 Samarinda”. Skripsi Program Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Muhammad Nasir, M. Ag dan Dr. Hj. Titi Kadi, M. Pd. I.
Kurikulum Merdeka yaitu kurikulum dengan suasana pembelajaran yang mana sekolah, guru, dan siswa memiliki kebebasan untuk berinovasi dengan belajar secara mandiri dan kreatif. SMP Negeri 15 Samarinda telah menerapkan kurikulum merdeka sejak tahun 2022 termasuk dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan kurikulum merdeka kelas pada siswa di SMP Negeri 15 Samarinda.
Adapun metode penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penilaian dilakukan di SMP Negeri 15 Samarinda. Adapun sumber data diperoleh dari Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, dan Guru PAI. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan motode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi Teknik. Sedangkan, untuk analisisnya penulis menggunakan Teknik analisis data yaitu berupa kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan kurikulum merdeka di SMP Negeri 15 Samarinda kelas VII dan VIII terbagi menjadi tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atau penilaian pembelajaran. Proses perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan adalah guru membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Tujuan Pembelajaran (TP), modul ajar. Proses pelaksanaannya meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan pendahuluan sama seperti dengan di K13. Pada kegiatan inti guru melakukan pembelajaran berdiferensiasi berbasis produk walaupun belum sepenuhnya optimal karena terkendala oleh peserta didik yang hanya memilih satu jenis produk padahal guru sudah memberikan beberapa pilihan seperti video pembelajaran, poster, atau PPT. Selain itu, terkendala oleh waktu yang mana peserta didik hanya diberikan satu jam pembelajaran untuk membuat suatu produk. Sehingga peserta didik hanya memilih produk yang sederhana karena waktu yang singkat. Pada kegiatan penutup sama halnya dengan K13 Sedangkan, untuk evaluasinya dilaksanakan dua bentuk yaitu asesmen informatif dan sumatif. Asesmen informatif dapat dilakukan di awal atau di dalam pembelajaran. Diawal pembelajaran menggunakan hasil asesmen diagnostik dan sedangkan didalam pembelajaran seperti diskusi dan penugasan. Asesmensiatifnya berupa ulangan harian, UTS dan UAS.