dc.description.abstract | ABSTRAK
Annisa, 2023. “Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan aksara Arab Melayu di Sekolah Menengah Atas (SMA) Nabil Husein Samarinda. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Iskandar, M. Ag dan Dr. Muhammad Sali, S. Sos. I, M. Pd.
Latar belakang penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran sejarah kebudayaan Islam dan fiqih di SMA Nabil Husein Samarinda menggunakan kitab dengan penulisan Arab Melayu, penggunaan penulisan ini telah digunakan oleh pendidik di sekolah tersebut yang diajarkan kepada peserta didik sejak awal masuk sekolah. Penggunaan kitab ini, bertujuan untuk membiasakan peserta didik mengenal pembelajaran dengan penulisan Arab yang dapat dibaca dengan bahasa Indonesia. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran sejarah kebudayaan Islam dengan menggunakan aksara Arab Melayu dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman peserta didik SMA Nabil Husein Samarinda pada materi sejarah kebudayaan Islam dengan aksara Arab Melayu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan mendeskripsikan fakta yang ada dilapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik sampling yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu, purposive sampling. Teknik ini dapat digunakan untuk menentukan peserta didik yang akan diwawancarai sebagai narasumber dalam penelitian.
Hasil dari penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran sejarah kebudayaan Islam di SMA Nabil Husein Samarinda menggunakan kitab Arab Melayu dan metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah ceramah, pembiasaan dan praktek, membaca Arab Melayu dianjarkan dari dasar mengenai huruf dan cara penulisan Arab Melayu yang dikenalkan sejak kelas 10 di SMA Nabil Husein Samarinda dengan pendampingan secara berkelanjutan sampai bisa dan paham membaca Arab Melayu, penggunaan kitab dengan terjemah Arab Melayu sudah digunakan sejak awal berdirinya pondok pesantren Nabil Husein Samarinda yang diajarkan pada mata pelajaran lainnya tidak hanya sejarah kebudayaan Islam. Kemudian terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peserta didik untuk memahami materi dalam buku tersebut yaitu, mengenai kemampuan membaca mereka. Peserta didik kelas XII di SMA Nabil Husein Samarinda mayoritas dapat membaca aksara Arab Melayu dengan baik dan benar namun, hanya beberapa yang lancar membaca atau fasih membaca dalam penulisan ini serta terdapat beberapa peserta didik yang belum bisa membaca Arab Melayu sebab mereka merupakan lulusan dari sekolah umum yang notabene tidak ada pembelajaran dengan penulisan Arab Melayu. Selain berasal dari lulusan sekolah umum ada beberapa faktor yang menghambat peserta didik dalam membaca Arab Melayu yaitu, tidak adanya waktu luang untuk mempelajari kembali aksara Arab Melayu, tidak ada harakat atau tanda baca dalam kitab, terkadang penulisan kurang jelas. Kemudian, peserta didik yang baik dan lancar membaca Arab Melayu merupakan peserta didik yang lulus dari sekolah berbasis pondok pesantren yang terdapat pelajaran dengan menggunakan aksara Arab Melayu sehingga sebelum bersekolah di SMA Nabil Husein Samarinda mereka sudah bisa membaca Arab Melayu. Selain faktor tersebut, peserta didik lainnya juga mempelajari kembali kitab Arab Melayu dengan cara membaca serta menulisnya, selanjutnya peserta didik lainnya juga beranggapan bahwa pelajaran menggunakan aksara Arab Melayu sangat mudah untuk dipahami karena materi yang ada didalam kitab merupakan bahasa Indonesia yang ditulis dalam penulisan Arab. | en_US |