dc.description.abstract | ABSTRAK
Beni Akbar, 2023. “Kesetaraan gender dalam Tafsir Al-Qur’an: Studi Komparatif Perspektif Asghar Ali Engineer dan Imad Zaki Al-Barudi. Skripsi, Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.” Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Fuad Fansuri, M. Th.I dan Riska Dwi Agustin, M.A.
Kesetaraan gender merupakan isu yang sering diperbincangkan bahkan sudah bertransformasi menjadi gerakan masif di berbagai kalangan baik oleh pemuda, mahasiswa, pemerintah hingga agamawan. Gerakan ini bertujuan untuk menghadirkan gagasan-gagasan kontemporer yang menitikberatkan pada terpenuhinya hak-hak perempuan dan untuk menstabilkan peran laki-laki dan perempuan dalam berbagai ranah kehidupan. Gerakan ini dinilai muncul sebagai akibat adanya diskriminasi terhadap perempuan. Salah satu penyebabnya ialah bersumber dari pemahaman dan penafsiran teks keagamaan yang bias dan cenderung Patriarki. Oleh karena itu, pemahaman dan penafsiran demikian harus direkonstruksi guna mewujudkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman kesetaraan gender dalam tafsir al-Qur’an dari perspektif Asghar Ali Engineer dan Imad Zaki Al-Barudi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan library research yaitu penelitian yang bersumber dari kajian-kajian kepustakaan sebagai data penelitiannya, untuk menganalisis penafsiran Asghar Ali dan Imad Zaki. Berdasarkan hasil kajian penulis, mendapatkan bahwa al-Qur’an mengakui adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, namun pemahaman tiap oranglah yang berbeda-beda, termasuk Asghar Ali Engineer dan Imad Zaki AlBarudi. Keduanya secara tegas mendukung adanya kesetaraan gender. Namun pemahaman keduanya terhadap ayat-ayat gender memiliki perbedaan yang signifikan, seperti ayat tentang: kepemimpinan, jilbab, poligami, dan perceraian, hanya warisanlah keduanya memiliki persamaan, bahwa tidak ada perlakuan diskriminasi dalam hal tersebut. Walau demikian penafsiran keduannya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. | en_US |