Peran Komunitas Kutai dan Literasi dan Budaya Etam (Kaliya) Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Penyandang Disabilitas di Tenggarong
Abstract
ABSTRAK
Nadya Fazira. 2023. ”Peran Komunitas Kutai dan Literasi dan Budaya Etam (Kaliya) Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Penyandang Disabilitas di Tenggarong”. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Abubakar Idham Madani, M.Ag dan Rini Fitriani Permatasari, M.Si.
Latar belakang penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran yang dilakukan oleh Komunitas Kutai Literasi dan Budaya Etam (Kaliya) untuk meningkatkan kepercayaan diri penyandang disabilitas di Tenggarong khususnya disabilitas sensorik pendengaran/Tuli. Dengan tujuan untuk mengetahui peranperan komunitas yang dilakukan oleh Komunitas Kutai Literasi dan Budaya Etam (Kaliya) untuk meningkatkan kepercayaan diri penyandang disabilitas di Tenggarong.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi dengan tujuan mengungkapkan suatu kejaidian fenomena, yang mana metode pendekatan ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dengan informan, dan dokumentasi sebagai penguat penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, simpulan/verifikasi.
Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian peran Komunitas Kutai Literasi dan Budaya Etam (Kaliya) untuk meningkatkan kepercayaan diri Penyandang Disabilitas Tuli di Tenggarong meliputi peran fasilitasi, peran mendidik, peran representasi, dan peran teknis. Meningkatnya kepercayaan diri penyandang disabilitas Tuli di Tenggarong ini terlihat dari sudah ada yang memiliki kemandirian dan keterampilan dalam menjalankan kehidupan dan berperan aktif dalam lingkungan masyarakat. Dengan adanya dukungan stakeholder instansi-instansi yang mendukung, akan bisa mengatasi tantangan komunitas Kaliya yakni tergantung kepada masing-masing individu Penyandang Disabilitas Tuli karena perbedaan karakteristik masing-masing Disabilitas Tuli. Namun, komunitas harus dapat melengkapi yang berkenaan dengan adminstrasi dan untuk penyandang disabilitas Tuli lebih rajin lagi untuk mengikuti kegiatan komunitas Kaliya, agar penyandang disabilitas Tuli dapat menggali potensinya agar meningkatnya kepercayaan dirinya.