dc.description.abstract | ABSTRAK
Muhammad Fitra Ma’rufi, 2023. “Implementasi Program Pelatihan Life Skills bagi Warga Belajar SPNF SKB (Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar) Lempake Kota Samarinda”. Skripsi Jurusan Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag dan Bapak Rudy Hadi Kusuma, M.Pd.
Latar belakang penelitian ini adalah ketidaktahuan para generasi muda untuk selalu terus berkembang, maju dan berkarier. Sehingga, mereka mengalami kegalauan dan mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Persentase setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu pada bulan Februari tahun 2023 mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,95% dan 0,33% dibandingkan Februari 2022. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45%, turun sebesar 0,38% dibandingkan pada tahun 2022. Pemerintah Indonesia tentunya telah berupaya untuk menanggulangi masalah tersebut. Upaya yang bisa dilakukan adalah salah satunya dengan mengadakan program pelatihan life skill bagi warga belajar SPNF SKB Samarinda. Beberapa program yang diadakan adalah pelatihan seni desain grafis, menjahit, perawatan kulit wajah, dan pijat refleksi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala SPNF SKB, 5 tutor life skill, dan 9 warga belajar yang mengikuti program pelatihan tersebut. Teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, pemadatan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekkan keabsahan data dibutuhkan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menyimpulkan implementasi program pelatihan life skills bagi warga belajar dilakukan dengan tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan terdiri dari menentukan iklim belajar yang cocok untuk orang dewasa, menciptakan struktur organisasi yang bersifat partisipatif, mendiagnosa kebutuhan belajar, merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan rancangan kegiatan pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap pelaksanaan program pelatihan dipimpin oleh instruktur yang kompeten di bidangnya dibuktikan dengan memenuhi salah satu syarat sebagai berikut yaitu memiliki pengalaman belajar atau mengajar ataupun sertifikat tersebut. Hal tersebut karena ingin menyelenggarakan kegiatan program pelatihan yang dapat dilakukan dengan lebih dari beberapa pertemuan untuk mencapai hasil yang maksimal. Di dalam pelaksanaannya diawali dengan berdo’a menurut kepercayaan masingmasing dilanjutkan dengan pemberian motivasi pada program pelatihan sesuai dengan bidang life skill masing-masing dan memberikan materi setelahnya. Instruktur juga memberikan kesempatan bertanya kepada pesertanya, memberikan hadiah kepada salah satu peserta yang dapat menjawab jawaban dengan benar dan mengakhiri kegiatan dengan do’a menurut kepercayaan masing-masing. Pada tahap evaluasi para tutor memberikan nilai dan memberikan sebuah program tambahan yakni tindak lanjut pada akhir masa program pelatihan life skills. | en_US |