Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 2 Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Putri Salsabila, 2023. “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 2 Samarinda”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Dr. Husni Idris, M.Pd dan Ibu Lely Salmitha M.Pd.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Samarinda. Kurikulum Merdeka hadir sebagai inovasi kurikulum yang mengacu pada pembelajaran kokurikuler, menciptakan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan serta mengembangkan potensi peserta didik. Selain itu, latar belakang penelitian ini juga berdasarkan pada hasil pengamatan peneliti bahwa kurikulum Merdeka pada SMP Negeri 2 Samarinda baru diterapkan selama satu tahun. Penerapan kurikulum merdeka dinilai belum berjalan maksimal karena pemahaman para pendidik mengenai kurikulum merdeka yang belum merata dan masih terpengaruh kepada kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendekatan guru pendidikan agama Islam untuk menerapkan kurikulum merdeka, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pendekatan tersebut.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian berada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Samarinda. Teknik pengumpulan data berupa primer dan sekunder yang dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari empat tahapan yakni tahap pengumpulan, kondensasi, penyajian, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 2 Samarinda, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan tersebut diwujudkan dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah, pembentukan tim pengembang kurikulum, serta ketersediaan modul atau perangkat pembelajaran. Metode dan model pembelajaran seperti diskusi, inkuiri dan lain-lain digunakan untuk mewujudkan pelaksanaan sebagai kegiatan utama, sehingga peserta didik mendapat penyegaran dan inovasi baru dalam pembelajaran kurikulum merdeka ini. Pada evaluasi dapat diketahui bahwa kepala sekolah, waka kurikulum, tim pengembang kurikulum, para guru, staf serta semua pihak yang terlibat melaksanakan rapat diakhir semester dan menindaklanjuti apa saja kendala pada saat pelaksanaan kurikulum merdeka. Faktor pendukung yaitu adanya dukungan dari pihak internal maupun eksternal berupa Bimbingan Teknis, tim pengembang kurikulum sekolah, sarana prasana yang memadai dan peserta didik yang variatif. Lalu terdapat faktor penghambat terkait pemahaman kurikulum merdeka yang belum merata kepada para pendidik serta sulitnya membuat perangkat pembelajaran berdiferensiasi.