Implementasi Pembinaan Spiritual Untuk Warga Binaan Permasyarakatan Pada Lapas Kelas IIA Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Riyan Eka Saputra. 2023. “Implementasi Pembinaan Spiritual Untuk Warga Binaan Permasyarakatan Pada Lapas Kelas IIA Samarinda. Skripsi, Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Miftahur Ridho, M.Si. sebagai pembimbing I dan Ibnu Khaldun, M.IRKH. selaku pembimbing II.
Pembinaan spiritual adalah salah satu usaha yang dipercaya dapat mengurangi tingkat pengulangan pidana (residivisme) yang erat kaitannya dengan tingkat kriminalitas. Pembinaan spiritual, dengan demikian, adalah strategi yang dapat dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Samarinda untuk memberikan pemahaman keagamaan kepada warga binaan sehingga mereka tidak mengulangi tindak pidana yang sama. Penelitian ini, oleh sebab itu, bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pembinaan spiritual pada Lapas Kelas IIA Samarinda, bagaimana pembinaan dapat berdampak pada perilaku di kalangan warga binaan, dan apa saja faktor pendukung serta penghambat dalam implementasi pembinaan spiritual untuk warga binaan pada Lapas Kelas IIA Samarinda.
Penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif untuk mengungkapkan bagaimana implementasi pembinaan spiritual pada Lapas Kelas IIA Samarinda, bagaimana pembinaan spiritual berdampak pada perilaku warga binaan, dan apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam menerapkan program pembinaan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dengan Kepala seksi bimbingan narapidana dan anak didik, Pengelola pembinaan kepribadian, dan warga binaan Lapas Kelas IIA Samarinda.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa implementasi pembinaan spiritual di Lapas Kelas IIA Samarinda dilakukan melalui serangkaian tahapan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Hal ini dilakukan dengan penerapan metode pembelajaran dan pembiasaan. Pembinaan spiritual yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIA Samarinda memberikan dampak positif bagi warga binaan, dari yang sebelumnya temperamental dan suka berkata kasar menjadi lebih sabar, sopan, dan santun. Dalam implementasi pembinaan spiritual ini, ada sejumlah faktor yang mendukung dan menghambat. Faktor pendukung dalam hal ini antara lain adalah adanya kerja sama yang dilakukan Lapas Kelas IIA Samarinda dengan instansi terkait untuk memaksimalkan pembinaan dan melibatkan warga binaan dalam proses pembinaan spiritual baik sebagai pengajar dan diajar. Adapun faktor penghambat antara lain adalah minimnya jumlah tenaga pembina dan jumlah warga binaan yang selalu mengalami penambahan hingga melebihi kapasitas Lapas.