dc.description.abstract | ABSTRAK
Ferdi Indrawan, 2023. Makna Al-Ṭāriq Dalam Al-Qur’an (Kajian Tematik Surah Al-Ṭāriq Dalam Kitab Tafsir Al-Ayāt Al-Kauniah Fi Al-Qur’an Al-Karim Dan Kitab Tafsir Salman Institut Teknologi Bandung). Skripsi, jurusan Qur’an dan Hadis Fakultas Ushluhuddin, Adab, dan Dakwah Universitas Islam Negri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. M. Tahir, MM dan Dr. Fuad Fansuri, Lc., M. Th.I
Seiring dengan berjalannya waktu ilmu pengetahuan semakin berkembang dan begitu pula dengan penafsiran Al-Qur’an, metode dan corak dalam Al-Qur’an pun semakin beragam. Para mufassir terus menghasilkan karya penafsiran yang sangat luar biasa. Penafsiran seorang mufassir dipengaruhi oleh intelektualitas sang mufassir tersebut sehingga dalam menafsirkan Al-Qur’an menghasilkan kecendrungan pemikiran yang mendominasi pada suatu produk tafsir. Allah menjelaskan definisi bintang dalam Al-Qur’an salah satunya dengan term al-Ṭāriq. Peneliti ingin mengetahui bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan penafsiran terhadap pemaknaan al-Ṭāriq dalam Al-Qur’an dan bagaimana relevansi nya terhadap ilmu pengetahuan modern.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan basis penelitian kepustakaan. Adapun sumber data primer penelitian ini yaitu Al-Qur’an, kitab tafsir Al-Ayāt Al-Kauniah Fi Al-Qur’an Al-Karim dan Tafsir Salman Institut Teknologi Bandung. Sebagai sumber data sekunder berupa literatur-literatur seperti buku, jurnal, dan karya ilmiah lain yang mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode tafsir maudhū’i.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam kitab tafsir Al-Ayāt Al-Kauniah Fi Al-Qur’an Al-Karim dijelaskan al-Ṭāriq adalah sebuah bintang yang berdetak keras bagaikan suara ketukan dan cahaya nya cemerlang yaitu bintang pulsars sedangkan di dalam kitab tafsir Salman Institut Teknologi Bandung dijelaskan bahwa al-Ṭāriq adalah benda langit yang datang nya secara langka dan bersifat melubangi yaitu komet. Adapun relevansi penafsiran AlQur’an terhadap fenomena astronomi saat ini dalam menjawab makna al-Ṭāriq tersebut yaitu mengacu pada temuan astronom mengenai sebuah bintang yang memancarkan sinyal radio secara periodik sehingga bagaikan sesuatu yang berdetak keras dengan frekuensi nya yang cemerlang, selanjutnya juga mengacu pada data tentang kemunculan komet di tahun 618 M yang secara historis memiliki hubungan dengan asbābun nuzūl surah ini serta sifat komet yang melubangi tersebut memiliki kaitan pada penjelasan ayat selanjut nya dalam surah ini tentang bagaimana asal usul air yang ada di bumi. | en_US |