Implementasi Budaya Kerja di Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Ali Murthado, 2023. “Implementasi Budaya Kerja di Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda”. Skripsi Jurusan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Riswan, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Sri Ayu Rayhaniah, M.Sos selaku dosen pembimbing II.
Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda merupakan suatu lembaga pendidikan berbasis agama yang ada di daerah Samarinda. Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda memiliki budaya kerja yang diterapkan dalam organisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja budaya kerja yang ada di Pondok Pesantren tersebut serta implementasi budaya kerja yang ada dan hambatan apa saja yang dilalui selama proses mengimplementasikan budaya kerja yang ada pondok pesantren Nabil Husein.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan terdiri dari Pimpinan, Sekertaris, Biro Kesantrian Putra dan Keamanan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data miles dan huberman. Untuk mengkaji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil yang menunjukan bahwa baik pada triangulasi sumber maupun triangulasi teknik melalui observasi dan wawancara dengan pimpinan pondok dan jajarannya menyatakan bahwa Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda menerapkan budaya kerja yang mengutamakan kebersamaan dalam mengambil keputusan secara musyawarah mufakat. Dalam mengimplementasikan budaya kerjanya, Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda menjalankannya dengan beberapa unsur, yaitu Disiplin, Taat, Bertanggungjawab, Jujur, Ikhlas, Dedikasi dan Produktivitas. Adapun hambatan yang ditemui dalam mengimplementasikan budaya kerja adalah SDM yang memiliki latar belakang dan keterampil yang berbeda beda antara satu dengan yang lainnya sehingga timbulnya kurangnya rasa memiliki.