Budaya Religius Sekolah Menengah Islam Terpadu (SMPIT) Di Tenggarong
Abstract
ABSTRAK
Siti Fatimah, 2019. Budaya Religius Sekolah Menengah Islam Terpadu (SMPIT) Di Tenggarong (studi multisitus di SMPIT Nurul Ilmi, SMPIT Al Hidayah, Dan SMPIT Insan Cendekia Tenggarong). Tesis, Program studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda, Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Zurqoni, M. Ag sebagai pembimbing I dan Dr. Sy. Nurul Syobah, M.Si sebagai pembimbing II.
Fenomena budaya religius telah dikembangkan di SMPIT Tenggarong, sebagai upaya untuk membentengi para peserta didik, agar menjadi pribadi yang religius, berakhlak mulia dan mampu menjadi penerus bangsa yang berjiwa religius dan tidak terpengaruh dengan berbagai perilaku perilaku negatif yang merusak diri dan masa depannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi dan mendeskripsikan tentang program pelaksanaan budaya religius, strategi pelaksanaan budaya religius, dan faktor faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan budaya religius di SMPIT Tenggarong.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jenis penelitian studi multi situs. Tehnik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Informan penelitian adalah kepala sekolah, guru PAI, guru pendamping keagamaan dan siswa.
Berdasarkan hasil penelitian di SMPIT Tenggarong bahwa : (1). Program pelaksanaan budaya religius di SMPIT Tenggarong meliputi: Salam dan berjabat tangan, murojaah / menghafal al-qur’an dan mengaji, doa dan dzikir al ma’tsurot, shalat dhuha, shalat berjamaah, shalat tahajud, tahsin, ta’lim, muhadhoroh, penyelenggaraan hari besar islam, jalasa ruuhi dan mabit, bersedekah dan berinfaq, melantunkan asmaul husna dan habsy. (2). Strategi pelaksanaan budaya religius di SMPIT Tenggarong meliputi : menjalin kerja sama dengan orang tua (wali murid), pembiasaan, keteladanan, memberi nasihat dan hukuman yang mendidik, membagi lembaran muta’baah, pemberian perhatian dan reward/penghargaan, membagi kelompok ta’lim, penegakan disiplin, berorentasi praktik lapangan dan pengembangan seni budaya islami. (3). Faktor faktor yang mepengaruhi dalam pengembangan budaya religius di SMPIT Tenggarong adalah sangat bergantung dari kurikulum pada tingkat satuan pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, kerja sama antar warga sekolah, khususnya pendidik dan tenaga kependidikan serta kerja sama antara orang tua siswa atau komite. Melalui pengkajian yang mendalam dalam penelitian ini, diperoleh informasi bahwa pelaksanaan budaya religius di lembaga pendidikan merupakan suatu terobosan yang berkontribusi positif dalam menciptakan kultur sekolah yang religius, berakhlaq mulia, dan mencerdaskan. Hal ini berbanding lurus dengan tantangan lembaga pendidikan di era globalisasi dewasa ini, yang banyak menimbulkan dampak negatif khususnya di kalangan pelajar.