Konsep Egosentris Perspektif al-Qur’an (Kajian Tafsir Al Azhar).
Abstract
ABSTRAK
Intan. Konsep Egosentris Perspektif al-Qur’an (Kajian Tafsir Al Azhar). Skripsi. Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah. Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Abdul Majid, MA dan Rini Fitriani Permatasari, S.Psi,.M.A.
Egosentris merupakan istilah psikologi artinya kepribadian seseorang yang terus berpokus pada diri sendiri dan dapat menyebabkan terganggunya kepribadian seseorang yang disebut dengan self centered. Egosentris memiliki makna luas dalam al-Qur’an. Maka tujuan penelitian ini untuk mencari ayat-ayat yang berkaitan dengan egosentris kemudian menafsirkan ayat egosentris ke dalam Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) yang dilakukan dengan cara mencari serta mengumpulkan data yang sesuai dengan tema pembahasan yakni egosentris dengan cara mengacu pada kajian data-data literatur. Metode yang digunakan adalah tematik (maudhu’i) dan hasil penelitian akan disajikan secara deskriptif-analitis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam al-Qur'an telah ditemukan pembahasan terkait egosentris dengan menggunakan beberapa kata kunci,antaranya lafaz takabur رُّبَ ك,تُ َ ujub ب جْ ع 'riya , اءَيٍر serta lafaz ana انأ. Semua lafaz tersebut digunakan sebagai kata kunci karena pengertian egosentris memiliki kesamaan makna dengan lafaz-lafaz tersebut (lafaz sifat tercela). Namun untuk lafaz ana انأ tidaklah semua mencangkup sifat tercela, hanya ada dua surah ayat saja yang membahas terkait egosentris negatif, yaitu QS: An Naziat (79): 24 dan QS: Al A'raf (12): 12 untuk ayat ini pada Tafsir Al Azhar membahas terkait sifat egosentris yang dimiliki oleh iblis dan fir'aun. Sementara untuk lafaz ana انَ أ lainnya ada pembahasan terkait egosentris positif yang terletak pada QS: An Naml (27): 9 dan QS: Taha (20): 12 yang membahas terkait pernyataan siapa Tuhan lah yang sebenarnya, bukan hanya sebatas pengakuan seperti sikap fir’aun. Kemudian untuk lafaz takabur terletak pada QS: Fusshilat (41): 15 dan QS Al A’raf (7): 36, untuk lafaz ujub pada QS: At Taubah (9): 25, dan untuk lafaz riya' pada QS: An Nisa' (4): 38 dan QS: Al Baqarah (2): 264. Untuk lafaz lainnya seperti takabur رُّبَك تَ ujub ,ب جَُْ ع 'riya ,اءَيٍر Hamka menafsirkan dalam Kitabnya yakni Tafsir Al Azhar yang mana penafsirannya mengacu pada kitab suci al-Qur'an terkait ayat-ayat apa saja yang memiliki keterhubungan dengan kepribadian egosentris, diantaranya kepribadian egosentris; tidak mematuhi aturan, kurang memahami orang lain, eksibisionisme, pengendalian atau manipulasi.
Keywords: Tematik, Egosentris, Tafsir Al Azhar