Persepsi Peziarah Terhadap Keberadaan Makam Ratu Syifa di Kelurahan Dondang
Abstract
ABSTRAK
Mellyana Sapna Maharani, 2023 “Persepsi Peziarah Terhadap Keberadaan Makam Ratu Syifa di Kelurahan Dondang”. Skripsi, Jurusan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Sitti Syahar Inayah, M.Si dan Amirullah, M.Ud.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti pada salah satu makam yang dianggap keramat yaitu, makam Ratu Syifa. Ratu Syifa adalah salah satu waliyullah yang masyhur dan tergolong anak kecil yang berada di Kelurahan Dondang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Makamnya banyak dikunjungi peziarah lokal sampai luar wilayah Dondang. Kemudian menimbulkan berbagai persepsi dan perilaku yang berbeda-beda terkait makam Ratu Syifa. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Dondang terhadap keberadaan makam Ratu Syifa dan untuk mendeskripsikan perilaku masyarakat Dondang terhadap keberadaan makam Ratu Syifa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Dondang, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Informan dalam penelitian ini terdiri dari orangtua Ratu Syifa, masyarakat Dondang dan para peziarah yang datang. Data analisis dengan menggunakan teori Miles dan Huberman dengan tiga tahap yaitu, kondensasi data, display data dan verifikasi kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi peziarah yang pertama yaitu, para peziarah mengakui kewalian dan meyakini karomah yang terlihat dari Ratu Syifa. Kedua, mereka melakukan ziarah ke makam Ratu Syifa sebagai bentuk menunaikan nazar. Ketiga, menjadikan kisah hidup Ratu Syifa sebagai pembelajaran bagi yang mengetahuinya. Keempat, menganggap makam Ratu Syifa adalah sesuatu yang sakral. Makamnya dikeramatkan berdasarkan sumber informasi yang tersebar seperti, utuhnya mayat ketika terjadi proses pemindahan yang telah dikubur selama dua tahun. Peziarah berbondong-bondong mengunjungi makam Ratu Syifa dengan dorongan untuk bertawassul dan memperoleh keberkahan. Perilaku yang tampak ketika berziarah seperti mengucapkan salam kepada ahli kubur, melantunkan Syair Salamullah Yaa Sadah, membaca surah Al Fatihah, Al Mu’awwidzatain (Surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas), Tahlil, surah Yasin, mencium dan mengusap nisan. Selain itu, menimbulkan pengalaman rohani seperti mencium aroma-aroma wangi disekitar makam, dan merasakan adanya ketenangan batin dan banyak memikirkan akhirat.