Agensi Perempuan Dalam Kegiatan Keagamaan Di Masjid Kota Samarinda: Studi Masjid Jami’ Al-Aqabah Kecamatan Sungai Kunjang
Abstract
ABSTRAK
Nur Afiyah, 2023. “Agensi Perempuan Dalam Kegiatan Keagamaan Di Masjid Kota Samarinda: Studi Masjid Jami’ Al-Aqabah Kecamatan Sungai Kunjang”. Skripsi, jurusan Penyiaran Islam, program studi Manajemen Dakwah, Fakultas Ushluhuddin, Adab, dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Miftahur Ridho, M.Si dan Riska Dwi Agustin, M.A
Perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatan yang sama untuk mengabdi pada agama, tanah air, bangsa, dan negara berdasarkan Islam. Namun, meski Islam telah menjunjung tinggi keseragaman bagi perempuan dan laki-laki, nyatanya hal ini sering disalah artikan. Masyarakat tidak dapat mengabaikan fakta bahwa banyak orang yang terus berusaha mengingkari keistimewaan Allah SWT bagi perempuan. Memang prinsip keluhuran perempuan telah diingkari dan diremehkan oleh pengaruh budaya yang masih berlandaskan Patriarki. Oleh karena itu, umat Islam di berbagai wilayah di dunia perlu terus-menerus mengkaji anggapan yang meremehkan perempuan dan kembali ke aturan Islam yang menjunjung tinggi perempuan. Penting bagi laki-laki dan perempuan untuk berbagi tanggung jawab dan saling mendukung. Pekerjaan regeneratif perempuan merupakan pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh laki-laki, seperti siklus kewanitaan, kehamilan, persalinan dan menyusui.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yang menggunakan metode penelitian Kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pengembangan model penelitian berspektif gender adalah proses mengembangkan model atau pola penelitian berspektif gender, yaitu modelpenelitian yang berusaha memecahkan persoalan gender yang terjadi di masyarakat dan menemukan solusinya dengan cara yang spesifik atau khas gender. Menurut Athony Giddens, Fleksibilitas Pengorganisasian (strukturasi) dalam pertemuan digambarkan sebagai "Siklus di mana kerangka kerja disampaikan dan diduplikasi dengan menggunakan aturan dan sumber daya oleh individu".
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan di lingkungan MasjidJami’ Al-Aqabah Samarinda, mampu menjalankan agensinya. Hal ini terlihat pada kegiatan keagamaan di masjid tersebut, diantaranya kegiatan perayaan hari besar Islam (PHBI) dan kegiatan rutin seperti Habsyian dan Yasinan/Shalawatan. Meskipun perempuan tetap harus mematuhi keputusan ketua Ta’mir dalam kegiatan tertentu, sebagai pemegang keputusan tertinggi. Sehingga semakin banyaknya jumlah perempuan yang aktif dalam berkegiatan di lingkungan Masjid Jami’ Al-Aqabah Samarinda, semakin menambah jumlah kegiatan perempuan. Beberapa perubahan yang terjadi salah satunya perempuan tidak hanya aktif di ranah domestik tetapi juga di ranah publik. Hal ini menunjukkan telah terjadi perkembangan yang lebih progresif terhadap agensi perempuan di lingkungan Masjid Jami’ Al-Aqabah Samarinda ketimbang tahun-tahun sebelumnya.