Kualitas Hafalan Al-Qur’an Santri di Pondok Pesantren Zawiyah Mambaul Hikam Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Julia Kurnia Saputri, 2023, “Kualitas Hafalan Al-Qur’an Santri di Pondok Pesantren Zawiyah Mambaul Hikam Samarinda”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Wahdatun Nisa, M.A selaku dosen pembimbing I dan Hajriana, M.Pd selaku dosen pembimbing II.
Pondok Pesantren Zawiyah Mambaul Hikam Samarinda merupakan lembaga yang sangat mengedepankan generasi Qur’ani yaitu penghafal Al-Qur’an melalui tiga program unggulan yaitu tahfidz for kids, tahfidz khusus, dan pasca tahfidz. Selain itu, Pondok Pesantren Zawiyah Mambaul Hikam ini sangat mengedepankan kualitas hafalan Al-Qur’an santri. Beberapa santri yang sudah lulus berhasil menempuh hafalan 25 juz sampai dengan 30 juz dalam waktu delapan belas bulan. Keberhasilan santri menghafal 25 juz sampai 30 juz dalam waktu singkat menjadi indikator bahwa Pondok Pesantren Zawiyah Mambaul Hikam menghasilkan penghafal Al-Qur’an yang berkualitas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hafalan Al-Qur’an santri di Pondok Pesantren Zawiyah Mambaul Hikam Samarinda.
Penelitian ini diklasifikasikan sebagai jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan sumber data yaitu pimpinan, pengasuh, ustadz/ustadzah, dan santri Pondok Pesantren Zawiyah Mambaul Hikam Samarinda. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data mengikuti langkah-langkah Miles Huberman dan Saldana yaitu kondensasi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil Penelitian yang terkait kualitas hafalan meliputi: pertama, ketepatan tajwid santri dalam menghafal Al-Qur’an sudah sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, beberapa santri masih ada yang kurang tepat tajwidnya disebabkan oleh ayat yang dihafal masih baru, membacanya cepat, dan kurang fokus dalam menghafal AlQur’an, kedua, kefasihan pelafalan hafalan Al-Qur’an santri sebagian besar sudah sesuai dengan makharijul huruf. Santri yang masih kurang dalam kefasihan makharijul huruf disebabkan oleh kurang terbiasa menyebutkan huruf (fa) ف ,) a’) ع ,) za) ز ,)sa) ث, س) tsa) , dan (dza) ذ , dan terbiasa menyebut huruf (fa) ف ,) a’) ع ,) za) ز ,) tsa) ث, س) sa) , dan (dza) ذ dikarenakan pengaruh bahasa tertentu pada suku tertentu, ketiga kelancaran dalam menghafal santri sudah lancar. Tetapi untuk mempermudah kelancaran hafalan tersebut santri dapat mempersiapkan kembali hafalan Al-Qur’an sehingga pada saat melakukan setoran tidak lagi terbatabata. Sebelum menghafal santri diharapkan mengikuti kelas tahsin untuk diberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tata cara membaca yang benar dan memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam bacaan santri. Oleh karena itu, ustadz/ustadzah menempatkan santrinya terlebih dahulu di kelas khusus tahsin atau dapat disebut sebagai kelas Ta’lim Muta’alim. Di kelas ini, santri diajarkan tentang adab dalam menghafal Al-Qur’an. Setelah beberapa bulan, jika ustadz/ustadzah melihat kemajuan santri yang bagus dalam hafalan Al-Qur’an, maka santri tersebut diperbolehkan untuk mengikuti tahap hafalan Al-Qur’an. Kualitas hafalan santri didukung oleh metode Isma (mendengar) dengan cara mendengarkan murrotal, dengan tujuan untuk memaksimalkan semua panca indera yang dimiliki oleh santri-santri untuk menghafal Al-Qur’an. Tetapi untuk metode yang ditekankan dan diterapkan di Pondok Pesantren Zawiyah Mambaul Hikam Samarinda yaitu metode Ikrar (pengulangan), berupa program sima’an yang diadakan satu bulan sekali dengan tujuan untuk mengulang kembali hafalan yang dimiliki santri dan menjaga kualitas hafalannya.