dc.description.abstract | ABSTRAK
Feby Noor Susanti, 2024.``Analisis Pemisahan Kelas Peserta Didik LakiLaki dan Perempuan dalam Pembelajaran di TK Labbaika Loa Janan Ilir Samarinda``. Skripsi Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Jurusan Pendidikan Madrasah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Robingatin, M.Ag dan Ibu Amalia Nur Aini M.Pd.
Latar belakang dari penelitian ini berdasarkan kegiatan pemisahan kelas yang dilaksanakan antara peserta didik laki-laki dan perempuan. Sebagai seorang guru harus banyak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup tentang pemisahan kelas laki-laki dan perempuan karena pada pemisahan kelas ini jauh lebih mudah dikontrol dan dapat lebih maksimal pembelajarannya di dalam kelas karena sesuai dengan jenis kelaminnya. Pemisahan kelas sudah diterapkan sejak tahun 2002 di TK Labbaika Loa Janan Ilir Samarinda. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan analisis pemisahan kelas peserta didik laki-laki dan perempuan dalam pembelajaran di TK Labbaika Loa Janan Ilir Samarinda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini di TK Labbaika Loa Janan Ilir Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan sumber data yaitu pengelola yayasan, kepala sekolah, guru serta dokumentasi sekolah. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data,sajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah tringulasi sumber dan tringulasi metode.
Hasil analisis pemisahan kelas peserta didik laki-laki dan perempuan dalam pembelajaran yang ditemukan peneliti Pertama, Pemisahan kelas terbagi menjadi 4 kelas terdiri dari kelas Al-Hakim, An-Nur, Al-Furqon dan Al-Huda. Kedua, tujuan dari pemisahan kelas adalah agar dapat mengenal antara laki-laki dan perempuan dan anak lebih fokus dalam pembelajaran. Ketiga, dasar pemisahan kelas untuk mengelompokkan anak berdasarkan jenis kelamin. Keempat, interaksi pemisahan kelas dimana peneliti melihat bahwa anak laki-laki dan perempuan sangat jarang untuk berinteraksi saat bermain. Kelima, pembelajaran yang dilakukan pada senin-kamis yakni pembelajaran inti dan pada hari jum`at dilakukan seperti menggambar dan pada hari sabtu itu melipat, Keeenam, karakteristik pembelajaran pemisahan kelas saat diberikan lego anak laki-laki membuat tembaktembakan dan anak perempuan membuat rumah-rumahan. Ketujuh, prinsip-prinsip pembelajaran pemisahan kelas bahwa anak perempuan ketika diberikan tugas oleh guru lebih rapi dibandingkan dengan anak laki-laki. Kedelapan, strategi pembelajaran yang dilakukan guru yakni suaranya lebih lantang saat mengajar anak laki-laki dibandingkan mengajar anak perempuan. | en_US |