dc.description.abstract | ABSTRAK
Khonsaullabibah Maisun Nur Rifdah, 2024. “Implementasi Metode AMABA dalam Pembelajaran Al-Qur’an Bagi Anak Tunarungu di Sekolah Luar Biasa Islam Qothrunnada Banguntapan Bantul Yogyakarta”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag selaku pembimbing I dan Maulida Ulfa Hidayah, M.Pd selaku pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah kesulitan umat Islam di Indonesia, khususnya anak tunarungu dalam mengakses dan memahami Al-Qur’an yang diturunkan dalam bahasa Arab. Kendala utama anak tunarungu mencakup kesulitan melafalkan huruf Al-Qur’an dan memahami aturan ilmu tajwid secara lancar dan tepat karena adanya hambatan pendengaran dan komunikasi. Selain itu, keterbatasan metode pembelajaran Al-Qur’an belum disesuaikan dengan kebutuhan belajar anak tunarungu serta kurangnya dukungan pendidikan khusus menjadikan Sekolah Luar Biasa Islam Qothrunnada Bantul merespons permasalahan ini dengan mengembangkan metode pembelajaran baru yaitu metode AMABA. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi metode AMABA dalam pembelajaran Al-Qur’an bagi anak tunarungu serta faktor pendukung dan factor penghambat dalam mengimplementasikannya.
Penelitian ini merupakan jenis deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini ialah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, dan Guru. Teknik pengumpulan data-data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun uji keabsahan data melalui triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data berupa pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam implementasi metode AMABA di Sekolah Luar Biasa Islam Qothrunnada dilakukan tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan dari metode AMABA melibatkan serangkaian assesmen mencakup assesmen dalam artikulasi anak, pengucapan dan produksi suara, dan aspek komunikasi melalui tes. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melalui serangkaian terapi baik oral, pijat, suara, dan nafas. Setelah menyelesaikan tahapan terapi, langkah selanjutnya adalah melibatkan anak dalam latihan membaca huruf hijaiyah dengan pendekatan pembiasaan dan pengamalan menggunakan buku AMABA. Pengajaran ini akan dilakukan ketika anak sudah mampu mengucapkan dua atau tiga kata secara oral. Dalam pelaksanaan pembelajaran anak juga diperintah menulis arab untuk melatih motorik halus. Untuk refleksi, guru akan mengecek kosakata siswa dengan dibantu kode isyarat yang ada dalam buku AMABA. Tahap evaluasi metode AMABA menggunakan kartu prestasi AMABA yang dilakukan setiap hari di sekolah dan kenaikan jilid di akhir jilid bersama guru masing-masing. Adapun secara privat anak bisa mendatangi rumah dari perintis metode AMABA. Faktor pendukung dari implementasi metode AMABA adalah guru, minat dan motivasi siswa, sarana dan prasarana. Sedangkan, faktor penghambatnya adalah kognitif anak, kurangnya kerja sama dari orang tua, faktor psikologis, serta anak tunarungu yang masih belum mampu mengontrol suara dan motoriknya. | en_US |