dc.description.abstract | ABSTRAK
Soleh Nurhidayat, 2024 “Strategi Pembelajaran Tahsin Qiro’ah di Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Azhar 48 Samarinda” Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Drs. H. M Said Husin, MA. dan Ibu Rahmatillah M, Pd.
Latar belakang penelitian ini adalah program pembelajaran tahsin qiro’ah merupakan suatu pembelajaran yang berorientasi pada perbaikan bacaan Al-Qur’an. Pada pelaksanaannya ada beberapa siswa yang masih mengalami kendala dalam membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembelajaran tahsin dibutuhkan sebuah strategi pembelajaran, yang meliputi perencanaan, pelaksaaan, dan evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui Strategi Pembelajaran tahsin qiro’ah di Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Azhar 48 Samarinda), 2) Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam program pembelajaran tahsin qiro’ah di Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Azhar 48 Samarinda. .
Jenis Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan datanya melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah Kepala Sekolah, koordinatorAl-Qur’an, pengampu tahsin, dan siswa- siswi tahsin Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Azhar 48 Samarinda. Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan uji kredibilitas yang terdiri dari triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran tahsin qiro’ah memiliki program yang menyesuaikan dengan buku panduan tilawati. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran tahsin ini yaitu metode tilawati, yang lebih menekankan kepada konsep kaidah ilmu tajwid. Media dan sumber pembelajaran yang digunakan guru yaitu alat peraga, Al- Qur'an, buku tilawati, dan modul yang dibuat sendiri. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa setiap selesai pembelajaran dengan melakukan murojaah/pengulangan dan memberikan motivasi, Sedangkan yang di bahas melalui pertemuan evaluasi antara guru dan koordinator AlQur’an dilakukan setiap pekan di hari Jum’at untuk menggali permasalahan yang di hadapi dan mencari solusi bersama. Faktor penghambat di antaranya ialah masih banyak siswa yang belum memilki buku panduan tilawati di samping itu juga ada faktor keterbatasan waktu saat mengajar. Faktor pendukung adalah adanya minat dan kemauan serta motivasi yang tinggi dalam diri santri, kemudian dukungan dari guru serta orang tua untuk terus mempelajari dan memperbaiki bacaan-bacaan Al-Qur’an serta melafalkanya. | en_US |