dc.description.abstract | ABSTRAK
Erza Yuli Hayanti. A, 2024. “Gambaran Kehidupan Sosial dan Spiritual Pelaku Pelecehan Seksual di Lapas Kelas II A Samarinda”. Skripsi, Jurusan Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak H. Bunyamin, Lc., M.Ag dan Ibu Diajeng Laily Hidayati, M.Si., M.Psi.
Kehidupan sosial adalah sebuah interaksi yang melibatkan individu satu dengan yang lainnya baik dari keluarga, teman, orang asing, bahkan komunitas di lingkungan yang berbeda sesuai kondisi di mana individu tersebut berada. Kehidupan sosial yang baik akan berdampak baik pula jika hubungan yang bersifat positif mempengaruhi karakter, perilaku, identitas, dan kualitas hidup seseorang. Sedangkan, Spiritualitas merupakan proses individu dalam mencari makna serta tujuan hidup melalui intensitas yang datang di luar kekuatan manusia. Hubungan dengan Allah SWT lah yang menjadi aspek utama pencarian makna serta tujuan hidup individu. Selain itu, hubungan dengan keluarga, teman, kerabat, orang lain, maupun alam juga menjadi aspek dalam kehidupan spiritual masing-masing individu. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis kehidupan sosial dan kehidupan spiritual para pelaku pelecehan seksual di Lapas Kelas II A Samarinda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian ini melibatkan pelaku pelecehan seksual yang menjalani masa tahanan di Lapas Kelas II A Samarinda, orang tua, sahabat, teman satu sel hunian informan, serta staf yang bekerja di Lapas Kelas II A Samarinda. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles, Huberman, dan Saldana dengan mengumpulkan, merangkum, menyusun data dan informasi, terakhir menyimpulkan data yang didapatkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara uji kredibilitas teknik pemeriksaan triangulasi metode dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga informan memiliki kehidupan sosial yang baik selama berada di Lapas. Meliputi aspek kehidupan sosial ketiga informan mulai berkembang dan memiliki sifat toleransi, empati, memahami dan menerima pendapat orang lain, memiliki sopan santun, mampu bergaul dengan warga binaan lainnya, memiliki sikap tolong menolong serta memiliki sikap menghormati terhadap orang lain. Kehidupan spiritual menunjukkan bahwa ketiga informan memiliki perbedaan dalam menjalani kehidupan spiritual. Dilihat dari aspek spiritual yaitu koneksi dengan yang lebih tinggi dalam hal kewajiban ibadah informan (G) dan (N) tidak konsisten. Namun tergolong baik pada aspek spiritual lainnya yaitu pencarian makna, mengatasi kesulitan hidup serta memiliki keterhubungan alam dan manusia lain.
Kata Kunci : Kehidupan Sosial, Spiritual, Pelaku Pelecehan Seksual | en_US |