Kesetaraan Gender dalam Tafsir Syiah (Telaah atas AyatAyat Perempuan dalam Tafsir al-Mizan Karya Thabathaba’i).
Abstract
ABSTRAK
Nur Hasanah, 2024. “Kesetaraan Gender dalam Tafsir Syiah (Telaah atas AyatAyat Perempuan dalam Tafsir al-Mizan Karya Thabathaba’i).” Skripsi, Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Jurusan al-Qur’an Hadis Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag dan Bapak Dr. Muhammad Yusuf Qardlawi, M.A.
Banyak diketahui bahwa perempuan diperlakukan dengan zalim, di dunia Arab Jahiliyah mereka memandang tempat perempuan lebih rendah daripada tempat lakilaki, bahkan sebagian dari mereka memperlakukan perempuan dengan kejam dan celaka, khususnya dengan membunuh bayi perempuan karena menurut mereka memiliki anak perempuan dianggap kelemahan yang menyebabkan kemiskinan dan dianggap aib keluarga. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran Thabathaba’i dalam Tafsir al-Mizan terkait penciptaan laki-laki dan perempuan dalam QS. An-Nisa ayat 1, serta mengetahui pandangan Thabathaba’I dalam Tafsir al-Mizan terkait kesetaraan gender dalam QS. An-Nisa ayat 32 dan 124.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dan tinjauan literatur atau kepustakaan (library research). Kualitatif deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomenafenomena yang ada. Penelitian ini menggunakan beberapa sumber data literature sebagai referensi berupa jurnal-jurnal, buku, artikel yang membahas penelitian yang terkait.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa Thabathaba’i berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan adalah manusia yang bersatu dalam hakikat kemanusiaan tanpa perbedaan di antara mereka, antara yang tua dan yang muda. Thabathaba’i juga berpendapat balasan bagi orang yang beramal sholeh baik laki-laki maupun perempuan mendapat balasan yang baik dari amal yang baik juga.