Pengenalan Kearifan Lokal Pada Anak Usia Dini di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara
Abstract
ABSTRAK
Dzalika Rusfita Sari, 2024. “Pengenalan Kearifan Lokal Pada Anak Usia Dini di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Skripsi Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini dan Jurusan Pendidikan Madrasah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini di bimbing oleh ibu Dr. Hj. Robingatin, M. Ag sebagai pembimbing I dan ibu Sunanik, M. Pd. I. sebagai pembimbing II.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah adanya arus globalisasi danperubahan zaman dikhawatirkan akan membuat lunturnya kecintaan terhadap kebudayaan serta tradisi yang sudah ada sejak dulu, kemudian UNESCO juga mengatakan bahwa bahaya yang timbul dari fenomena baru zaman modern akan mengancam warisan budaya dan alam, sehingga perlu dilakukan pelestarian budaya melalui transmisi budaya. Pentingnya pengenalan kearifan lokal pada anak didik sedari kecil sebagai usaha yang dilakukan pendidik atau lembaga untuk menjaga keberlangsungan warisan budaya daerah yang dipertegas dengan UUD1945 Pasal 32 tentang kebudayaan nasional, Undang-Undang No.11 tahun 2010 Pasal 1 tentang Warisan Budaya serta Konvensi tentang Perlindungan Warisan Dunia Budaya dan Alam oleh UNISCO Pasal 4 yang mengatakan “bahwa warisan budaya yang ada di darat atau di laut perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai pengetahuan, pendidikan dan agama”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui cara pengenalan kearifan lokal pada anak usia dini di TK Negeri 02 Tenggarong dan TK Kemala Bhayangkari 07 Kutai Kartanegara.
Metode penelitian yang digunakan peneliti merupakan jenis penelitian penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik Keabsahan data yang digunakanpeneliti adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan kondensasi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data dansumber data yang diperoleh peneliti berupa data primer yaitu wawancara terhadap kepala sekolah, guru kelas A dan guru pelatih tari di TK Negeri 02 Tenggarong dan wawancara terhadap kepala sekolah dan guru kelas B1 di TK Kemala Bhayangkari 07 Kutai Kartanegara dan sekunder yaitu dari sumber buku-buku pendukung terkait kearifan lokal dan metode yang digunakan guru, jurnal dan artikel dari internet, dokumen seperti modul ajar, RPPH, dan dokumentasi kegiatan tentang kearifan lokal yang sudah diarsipkan waka kurikulum di TK Negeri 02 Tenggarong dan TK Kemala Bhayangkari 07 Kutai Kartanegara.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa TKNegeri 02 Tenggarong, guru mengunakan beberapa cara dalam menyampaikan pembelajaran kearifan lokal seperti tari tradisional, upacara adat Erau, museum Mulawarman, properti tari, permainan tradisional dan tradisi beseprah yakni, metode cermah, metode bercakap-cakap, metode demostrasi, metode pemberian tugas, metode bermain dan metode kompetisi. Sedangkan TK Kemala Bhayangkari 07 Kutai Kartanegara, guru menggunakan beberapa cara dalam menyampaikanp embelajaran kearifan lokal seperti batik yakni metode ceramah, metodedemostrasi dan metode bercakap-cakap.