Strategi Dakwah KH. Muhammad Anshori Di Kota Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Muhammad Ade Raynaldi, 2023. “Strategi Dakwah KH. Muhammad Anshori Di Kota Samarinda”. Skripsi, Jurusan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Amirullah, M. Ud dan Sri Ayu Rayhaniah, M.Sos
Penelitian ini mengangkat strategi dakwah salah satu ulama kharismatik yang berpengaruh di kota Samarinda yaitu KH. Muhammad Anshori. Hal unik yang membuat peneliti tertarik adalah kepandaian KH. Muhammad Anshori dalam mengajak orang kepada kebaikan dengan cara mengambil kepercayaan penuh mad’u menggunakan dakwah bil-lisan dan dakwah bil-hal seperti mengatakan suatu ajaran yang masuk logika bagi mad’u sehingga pada saat mad’u masih meragukan hal tersebut KH. Muhammad Anshori langsung memberikan contoh dengan dakwah bil-hal tanpa di sadari oleh mad’u. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dakwah KH. Muhammad Anshori di Kota Samarinda, serta mengetahui strategi seperti apa yang efektif untuk digunakan ketika melakukan kegiatan dakwah di kota Samarinda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, jenis penelitian ini adalah jenis lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif, dengan Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara atau interview dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Miles, Huberman, dan Saldana (2014) yang membagi menjadi empat bagian yaitu pengumpulan data, kondensasi data, menyajikan data, menarik simpulan atau verifikasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah strategi yang digunakan KH. Muhammad Anshori untuk berdakwah di kota Samarinda adalah dengan menggunakan metode dakwah bil-lisan yaitu menyampaikan kebaikan dengan menggunakan perkataan atau pesan-pesan dakwah seperti berceramah di majelis taklim atau khutbah, dan dakwah bil-hal yaitu menyampaikan kebaikan dengan memberikan contoh uswatun hasanah seperti kepemimpinan KH. Muhammad Anshori di pondok pesantren Al-Husna. Dengan adanya penelitian ini maka bias membantu memberikan gambaran atau memunculkan ide-ide kepada peneliti selanjutnya agar menjadikan seorang ulama lokal sebagai objek penelitian.