dc.description.abstract | Siti Muzizah, 2024. “Kepercayaan Diri Pada Korban Kekerasan Seksual di Kota Samarinda”. Skripsi, Jurusan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian skripsi ini dibimbing oleh Samsir, S.Ag., M.Hum. dan Rini Fitriani Permatasari, S.Psi., M.A.
Kekerasan seksual adalah tindakan atau intimidasi yang berkaitan dengan keintiman seseorang dengan cara memaksa tanpa ada persetujuan dari korban. Seseorang yang mengalami kekerasan seksual akan merasakan trauma dan kehilangan rasa kepercayaan diri. Kepercayaan diri adalah kondisi psikologis seseorang untuk yakin akan kemampuannya terhadap menjalani kehidupan, jika seseorang tidak memiliki rasa kepercayaan diri maka sulit untuk menangani atau yakin akan kemampuan yang dimilikinya sendiri. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kepercayaan diri pada korban kekerasan seksual di Kota Samarinda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Penelitian melibatkan korban kekerasan seksual yang berada di Kota Samarinda. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara, dengan melalui teknik analisis data yang digunakan yaitu data collection, data condensation, data display, dan drawing and verifying conclusion. Penelitian menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi teknik dengan tujuan meningkatkan kekuatan teoritis dan metodologi dari penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima aspek terkait kepercayaan diri pada korban kekerasan seksual yaitu keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, serta rasional dan realistis. Dapat dilihat dari kelima aspek kepercayaan diri bahwa korban kekerasan seksual memiliki trauma dalam kehidupannya. Pada aspek pertama yaitu keyakinan diri sendiri, korban masih memiliki keraguan akan kemampuannya. Pada aspek selanjutnya yaitu optimis dan objektif, korban menunjukkan peningkatan positif, akan tetapi masih terdapat sedikit keraguan. Kemudian pada aspek bertanggung jawab, para korban masih belum bisa mengontrol dengan penuh akan diri sendiri. Dan pada aspek terakhir yaitu rasional dan realistis, para korban memiliki pandangan yang berbeda terkait lingkungan sosial dengan melihat kondisi dan situasi.
Dalam membangun kepercayaan diri, korban kekerasan seksual membutuhkan banyak motivasi untuk semangat dan mulai menumbuhkan rasa percaya diri, serta dukungan dari orang tua dengan cara pendekatan diri kepada Sang Pencipta, dan mencoba untuk bangkit dari rasa trauma. Para korban juga membutuhkan dukungan dari lingkungan sosial seperti teman terdekat. Kepercayaan diri akan timbul ketika korban berada dalam lingkungan pertemanan yang aman bagi mereka, namun ketika berada di luar lingkungan tersebut para korban akan merasa ketakutan, tidak tenang, tidak berani, tidak yakin dengan dirinya, disertai muncul trauma dalam dirinya. | en_US |