STRATEGI MANAJEMEN HUMAS SEKOLAH DALAM MEMBANGUN CITRA LEMBAGA DI KALIMANTAN TIMUR (STUDI MULTI SITUS SMA ISLAM TERPADU GRANADA SAMARINDA DAN SMA ISLAM TERPADU DAARUL HIKMAH BOARDING SCHOOL BONTANG)
Abstract
Uswatun Hasanah, 2024. “Strategi Manajemen Humas Sekolah dalam Membangun Citra Lembaga di Kalimantan Timur (Studi Multi Situs SMA Islam Terpadu Granada Samarinda dan SMA Islam Terpadu Daarul Hikmah Boarding School Bontang)”. Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Muchammad Eka Mahmud, M.Ag sebagai pembimbing I dan Dr. Husni Idris, M.Pd sebagai pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah manajemen humas merupakan jembatan komunikasi informasi yang akan disampaikan oleh sekolah dan bisa sampai ke masyarakat guna membangun citra yang positif dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan erat kaitannya dengan peserta didik yang akan mendaftar. Manajemen humas dalam membangun citra sekolah merupakan kegiatan yang terus menerus dilaksanakan agar tujuan dari sekolah tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen humas dan implikasi dalam membangun citra lembaga SMA Islam Terpadu Granada Samarinda dan SMA Islam Terpadu Daarul Hikmah Boarding School Bontang.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Kemudian pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data yaitu analisis data interaktif yang digaungkan oleh Miles, Hubberman dan Saldana (2014), yang terdiri dari: pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, manajemen humas dalam membangun citra di sebuah lembaga bisa terlaksana dengan baik apabila seluruh staf ikut serta dalam membangun sebuah citra di lembaga seperti seluruh staf menyebarkan informasi terkait sekolah melalui media sosial pribadi maupun menyampaikan langsung kepada masyarakat sekitar dan adanya sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk memperkenalkan sekolah mereka yang mana tidak hanya bagian kehumasan akan tetapi kepala sekolah sampai dengan seluruh staf. Kedua, citra sebuah lembaga dikatakan berhasil apabila masyarakat mampu menyebarkan informasi terkait sekolah tanpa adanya paksaan dari pihak manapun karena sebuah citra itu tidak dapat diukur namun bentuknya dapat dilihat dari hasil evaluasi seperti meningkatnya peserta didik baru. Ketiga, implikasi manajemen humas yang dirasakan ialah hubungan masyarakat dengan sekolah, dengan adanya kegiatan yang dibuat sekolah untuk masyarakat seperti pembagian zakat dan pembagian daging qurban yang disalurkan ke masyarakat ataupun taklim yang diadakan untuk masyarakat membuat hubungan antara keduanya menjadi sangat baik. Tidak hanya itu kedua sekolah tersebut mampu membuat prestasi-prestasi yang baik di berbagai bidang, baik akademik maupun non akademik, dengan adanya prestasi yang diraih ini kedua sekolah tersebut menambah citra yang baik di masyarakat.