Show simple item record

dc.contributor.authorARIANI, ANDI FITRI
dc.date.accessioned2025-06-19T01:50:23Z
dc.date.available2025-06-19T01:50:23Z
dc.date.issued2023-06
dc.identifier.issnissn
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/4793
dc.description.abstractAndi Fitri Ariani, 2023. “Peran Guru Dalam Meningkatkan Bina Diri Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Untung Tuah Samarinda”. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Nur Kholik Afandi, M.Pd dan Siti Qomariah, M.Kom. Tunagrahita merupakan anak yang memiliki intelegensi di bawah rata-rata, dan memiliki ketidakmampuan dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Tidak hanya itu, anak tunagrahita juga memiliki hambatan dalam akademik sehingga membutuhkan program khusus yang sesuai dengan kebutuhan khususnya. Bina diri merupakan salah satu program untuk anak tunagrahita. Bina diri adalah aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makan, minum, berpakaian, berpindah dari tempat lain contohnya pergi ke toilet tanpa bantuan dari orang lain. Kegiatan ini tentunya memerlukan peran guru agar dapat membantu anak tunagrahita dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan 3 guru yang mengajar di SLB Untung Tuah Samarinda dan 3 orang tua dari anak tunagrahita yang bersekolah di SLB Untung Tuah Samarinda. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam meningkatkan bina diri anak tunagrahita di SLB Untung Tuah Samarinda adalah guru sebagai korektor yang menegur dengan lembut apabila melakukan kesalahan. Guru sebagai inspirator, yang menginspirasi anak agar mau melakukan kegiatan bina diri. Guru sebagai informator yang memberikan informasi tentang bagaimana cara melakukan kegiatan bina diri. Guru sebagai organisator yang membuat kegiatan belajar yang menarik. Guru sebagai motivator yang memberikan motivasi atau dorongan agar mau melakukan kegiatan bina diri. Guru sebagai inisiator, yang membuat kegiatan yang berbeda setiap hari agar anak mau melakukan kegiatan bina diri. Guru sebagai fasilitator, yang menyediakan fasilitas seperti alat dan bahan agar mempermudah anak dalam melakukan bina diri. Guru sebagai pembimbing, yang membimbing dan mengarahkan anak agar bisa melakukan kegiatan bina diri. Yang terakhir, guru sebagai evaluator, yang menilai hasil belajar yang telah diberikan. Adapun faktor penghambat dalam melakukan bina diri ada tiga faktor, yaitu faktor dari anak, guru, dan orang tua. Faktor pendukung adalah tingkat intelegensi (IQ), pemahaman anak, dan peran serta dari orang tua.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectPeran Guru, Bina Diri, Anak Tunagrahitaen_US
dc.titlePERAN GURU DALAM MENINGKATKAN BINA DIRI ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) UNTUNG TUAH SAMARINDAen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record