PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS PLUS MELATI SAMARINDA
Abstract
Puji Lestari, 2024. “Penguatan Moderasi Beragama di Sekolah Menengah Atas Plus Melati Samarinda”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag dan Bapak Firnanda Pradana Putra, M.Pd.
Pentingnya konsep moderasi dalam beragama adalah karena sikap atau perilaku tersebut akan mendorong adopsi sikap beragama yang seimbang. Cara konkret untuk menyampaikan moderasi beragama kepada generasi muda adalah melalui pendidikan. Temuan dari observasi menunjukkan bahwa di SMA Plus Melati Samarinda, topik moderasi beragama sudah dibahas secara spesifik termasuk dalam rencana pembelajaran mata pelajaran rumpun PAI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pelaksanaan penguatan moderasi beragama, faktor pendukung dan penghambatnya, serta implikasi dari penerapan moderasi beragama tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian antropologi berjenis kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data ialah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru Pendidikan Agama Islam, dan peserta didik. Teknik keabsahan data berupa triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data berupa reduksi data atau kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguatan moderasi beragama sebagai berikut:
(1) Penguatan moderasi beragama telah diperkuat di SMA Plus Melati Samarinda terdapat dalam 4 pilar moderasi beragama yaitu komitmen kepada nilai kebangsaan, menjaga toleransi, anti kekerasan, dan menjaga kearifan lokal.
(2) Faktor yang mendukung penguatan moderasi beragama kepada peserta didik meliputi program sekolah, partisipasi seluruh elemen sekolah dan sarana prasarana. Hambatan dalam memperkuat moderasi beragama adalah dampak negatif budaya dan keyakinan agama tetapi tidak menghalangi kepala sekolah untuk menerapkan moderasi beragama tersebut di sekolah.