dc.description.abstract | Andakwanita, 2024. “Efektivitas Model Pembelajaran Probing Prompting dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih di MTs Labbaika Samarinda”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Program Sarjana S-1. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag. selaku dosen pembimbing I dan Rabiatul Adawiyah selaku dosen pembimbing II.
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi ditemukan bahwa model pembelajaran konvensional masih menjadi yang paling dominan digunakan dalam melakukan proses belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran fikih. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran probing prompting dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah di MTs Labbaika Samarinda.
Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group design. Subjek penelitian terdiri dari dua kelompok, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan model probing prompting dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Labbaika Samarinda, dengan sampel sebanyak dua kelas yang diambil secara purposive sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar yang terdiri dari pretest dan posttest, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik paired sample t-test dan independent samples t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran probing prompting di kelas eksperimen. Hasil uji paired sample t-test menunjukkan nilai signifikansi pair 2 dan 3 sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti model probing prompting efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, hasil uji independent samples t-test juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan nilai signifikansi posttest 1–3 sebesar 0,041; 0,015; 0,000 < 0,05. Ini menunjukkan bahwa model probing prompting lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih, khususnya pada materi sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah. Oleh karena itu, disarankan agar model pembelajaran ini diterapkan secara lebih luas dalam pembelajaran fikih dan mata pelajaran lainnya yang membutuhkan keterampilan berpikir kritis | en_US |