MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI NON AKADEMIK DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TI LABBAIKA SAMARINDA
Abstract
Hanisah Hapsari, 2024. “Manajemen Sekolah dalam Meningkatkan Prestasi Non Akademik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) TI Labbaika Samarinda”. Skripsi, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dra. Hj. Ananiah. M, M.Pd selaku pembimbing I dan Muhammad Solekhin, S.Pd.I, M.Pd selaku pembimbing II.
Latar belakang dari penelitian ini adalah prestasi non akademik di SMK TI Labbaika menjadi salah satu hal penting yang membuat SMK TI Labbaika menjadi terkenal seperti sekarang dan mendapatkan julukan sebagai sekolah para juara, dan memiliki prestasi dari tingkat kota sampai tingkat provinsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen SMK TI Labbaika mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam meningkatkan prestasi non akademik siswa serta faktor pendukung dan penghambat.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian ini berada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) TI Labbaika Samarinda, dengan informan kepala sekolah, waka kesiswaan, serta guru pembina ekstrakurikuler. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian: Pertama, manajemen merencanakan pertemuan tentang non-akademik prestasi untuk menentukan manajemen program, mengurangi hambatan, dan sebagainya. Kedua, pengorganisasian: kepala sekolah dan waka kesiswaan memberikan tanggung jawab kepada guru dan pembina yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya. Ketiga adalah pelaksanaan: pelaksanaan program di SMK TI Labbaika Samarinda diawali dengan (1) mengatur kegiatan non-akademik yang disesuaikan dengan kemampuan siswa, (2) mengumpulkan siswa sesuai dengan pilihan atau minat mereka, (3) menentukan guru pembina, (4) penjadwalan pelaksanaan ekstrakurikuler, dan (6) pengendalian disiplin pembinaan siswa. Keempat adalah pengawasan: kepala sekolah mengawasi secara tidak langsung yang dikendalikan oleh guru pembina. Adapun faktor pendukung peningkatan prestasi non-akademik adalah terpenuhinya sarana dan prasarana yang disediakan sekolah, sedangkan faktor yang menjadi penghambatnya ialah komunikasi antara pembina dan pelatih yang kurang, jadwal dan penggunaan lapangan yang bertabrakan dengan ekskul lain.