MANAJEMEN KOMUNIKASI LAYANAN AKADEMIK KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALTIM
Abstract
Azizah, 2022. “Manajemen Komunikasi Layanan Akademik Kemahasiswaan Universitas Nahdlatul Ulama Kaltim”. Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Ida Suryani Wijaya, M.Si dan Dr. H. Fuad Fansuri, Lc., M.Th.I.
Penelitian ini dilatarbelakangi dari instansi pendidikan khususnya perguruan tinggi swasta yang sudah banyak didirikan di Samarinda berupaya memberikan layanan akademik yang bermutu dan berkualitas. UNU Kaltim sebagai salah satu Universitas dengan paham Aswaja menawarkan program sarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pentingnya manajemen komunikasi pada perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol unsur komunikasi dalam layanan akademik agar berjalan dengan baik dan sesuai tujuan yang diharapkan dalam sebuah organisasi atau lembaga.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi untuk menganalisis sebuah fenomena yang ada dalam proses manajemen komunikasi yang terwujud dalam kegiatan pelayanan akademik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen komunikasi Parag Diwan pada perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol unsur-unsur komunikasi, kemudian didukung dengan teori Kotler menggunakan 5 (lima) dimensi, yaitu: dimensi kehandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), keyakinan/jaminan (assurance), empati (empathy) dan dimensi perwujudan (tangible). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Manajemen Komunikasi Layanan Akademik Kemahasiswaan Universitas Nahdlatul Ulama Kaltim.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen komunikasi UNU Kaltim: (1) Pada tahap perencanaan dilakukan dengan kebijakan pimpinan berdasarkan hasil diskusi. (2) Pengorganisasian diterapkan sesuai dengan ketetapan struktur yang di-SK-kan. (3) Pelaksanaan yang tidak maksimal dikarenakan SDM yang kurang memadai sehingga terjadi keterlambatan dan hambatan dalam pemberian maupun penerimaan informasi. (4) Pengontrolan unsur komunikasi yang juga muncul akibat dari kurangnya petugas dan media yang digunakan masih belum ter-upgrade dengan baik. Proses manajemen komunikasi ini akhirnya berpengaruh bagi pelayanan akademik dengan kehandalan, ketanggapan, perwujudan yang kurang baik, namun dari sisi jaminan dan empati pelayanan akademik sudah dirasa mampu melakukan dua bagian ini dengan baik.