PERAN GURU TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN DALAM PEMBINAAN KARAKTER DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPQ) BAITUSSOLIHIN TENGGARONG

Abstract

Muhammad Renaldi Fadilah, 2024, “Peran Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an dalam Pembinaan Karakter di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Baitussolihin Tenggarong”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri (UINSI) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Drs. Darwis, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Imroh Atul Musfiroh, M.Pd. selaku dosen pembimbing II.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena kalau TPQ Baitussolihin memiliki peminat yang terhitung banyak. Hal ini juga diikuti dengan banyaknya orang tua yang memasukkan anaknya ke TPQ sampai jumlahnya ratusan. Maka peneliti tertarik untuk melihat seperti apa peranan guru TPQ Baitussolihin dalam membina karakter santrinya. Adapun tujuan penelitiannya adalah mendeskripsikan peranan guru TPQ dalam pembinaan karakter di TPQ Baitussolihin Tenggarong, sekaligus bagaimana faktor yang menjadi pendukung dan penghambat serta solusinya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lalu teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Miles & Huberman berupa pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.

Hasil penelitian yang diperoleh ialah peranan guru TPQ Baitussolihin dalam pembinaan karakter santri itu ada dan berlangsung telah dari beberapa waktu. Pertama, peranan pertama ialah sebagai pengajar. Peran berikutnya sebagai pendidik, dengan menggunakan metode keteladanan, pembiasaan, kisah, nasihat, dan targhib wa tarhib. Peran selanjutnya adalah membimbing, seperti membantu santri yang mengalami kendala tertentu dan memberi arahan serta masukan. Dan peran berikutnya sebagai pelatih, ustadz di TPQ mencontohkan dan melatih santri bagaimana perilaku terpuji, selain mengaji santri juga dilatih hafalan surah serta peran guru sebagai pemimpin. Kedua, faktor pendukung dalam membina karakter di TPQ pertama lingkungan TPQ Baitussolihin sudah bagus dan mendukung, lalu dukungan orang tua tergolong aktif. Ketiga, faktor penghambatnya ialah masih ada beberapa anak yang terpengaruh efek negatif pergaulan di luar TPQ seperti kata-kata kurang sopan. Dan juga masih ada beberapa orang tua yang kurang aktif dalam mendampingi anaknya ke TPQ yang dampaknya yaitu anak menjadi malas dan minim koordinasi antara orang tua dan ustadz.