Show simple item record

dc.contributor.authorNISA, KHAIRATUN
dc.date.accessioned2025-07-08T06:45:38Z
dc.date.available2025-07-08T06:45:38Z
dc.date.issued2024-07
dc.identifier.issnissn
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/4974
dc.description.abstractKhairatun Nisa, 2024. Human Trafficking Dalam Al-Qur’an (Studi Penafsiran Ibnu Katsir dan Wahbah Az-Zuhaili Terhadap QS. Yusuf Ayat 19-20). Skripsi, Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Sy. Nurul Syobah, M.Si. dan Dr. H. Fuad Fansuri, Lc., M.Th.I. Human trafficking merupakan sebuah kejahatan sosial yang merenggut hak-hak asasi manusia (HAM) melalui sebuah perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan secara kekerasan ataupun paksaan. Human trafficking salah satu bentuk dari perbudakan modern. Di dalam Al-Qur’an telah banyak disebutkan pembahasan mengenai human trafficking di antaranya adalah QS. Yusuf ayat 19-20. Pengangkatan topik human trafficking dalam Al-Qur’an bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Al-Qur’an serta penafsiran ulama klasik Ibnu Katsir, dan ulama kontemporer yaitu Wahbah Az-Zuhaili terhadap QS. Yusuf ayat 19-20 mengenai kasus human trafficking yang terjadi pada eksploitasi laki-laki yang menggunakan pendekatan tafsir tematik maudhu’i. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun objek penelitian ini adalah QS. Yusuf ayat 19-20 yang dikaji dalam dua literatur kajian kitab tafsir yaitu kitab tafsir Ibnu Katsir dan kitab tafsir Al-Munir. Pemilihan kedua kitab ini dikarenakan penulis ingin mengetahui pandangan mufassir klasik dan pandangan mufassir kontemporer mengenai human trafficking. Adapun teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah teknik studi kepustakaan (library research) dan studi dokumentasi. Kemudian penulis akan menguraikan dan menjabarkan hasil penelitian ini ke dalam sebuah kesimpulan. Melalui penelitian ini dapat dilihat sebuah perbedaannya bahwa penafsiran dari Ibnu Katsir berfokus mengenai status dan keadaan Yusuf saat menjadi korban human trafficking, sedangkan penafsiran dari Wahbah Az-Zuhaili mencoba untuk mengkolarasikan penafsiran Ibnu Katsir dengan permasalahan saat ini, serta memfokuskan terhadap harga jual Yusuf saat menjadi korban human trafficking. Dalam penelitian ini juga terdapat dua klasifikasi analisis, yakni analisis internal (kebahasaan) dan analisis eksternal (hukum). Analisis internal menyatakan bahwa pada kalimat وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ dan وَأَسَرُّوهُ بِضَاعَةً merupakan kalimat yang berkaitan dengan pembahasan human trafficking yang dialami oleh Nabi Yusuf A.S. Sehingga Ibnu Katsir dan Wahbah Az-Zuhaili mengaitkan kedua kalimat tersebut dengan kegiatan human trafficking. Sedangkan hasil dari analisis eksternal menyatakan bahwa kedua tokoh tafsir tersebut menegaskan ketidaksetujuan mereka terhadap adanya kegiatan perbudakan (human trafficking).en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectHuman Trafficking, Tafsir Tematik, Ibnu Katsir, Wahbah Az-Zuhaili, QS. Yusuf 19-20.en_US
dc.titleHUMAN TRAFFICKING DALAM AL-QUR’AN (Studi Penafsiran Ibnu Katsir dan Wahbah Az-Zuhaili Terhadap QS. Yusuf Ayat 19-20)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record