METODOLOGI TAFSIR ZIKRU AL-HAKIM SURAH AL-FATIHAH KARYA Dr. ISMAIL LUTFI JAPAKIYA
Abstract
Nayee Satae, 2024. Metodologi Tafsir Zikru Al-Hakim Surah Al-Fatihaḥ karya Dr. Ismail Lutfi Japakiya. Skripsi, Jurusan Qur’an Hadis, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Siti Saghirah, M.Ag dan Ibnu Khaldun, M.IRKH.
Penelitian ini dilakukan karena pentingnya Al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi umat manusia secara umum, tidak hanya bagi umat Islam. Al-Qur'an dianggap sebagai wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, dengan bahasa Arab sebagai mediumnya. Penafsiran Al-Qur'an memerlukan metode dan pendekatan tertentu, serta tidak terbatas pada suatu pembahasan atau zaman tertentu.
Penelitian ini berfokus pada metodologi penafsiran surah Al-Fatihah dalam karya Dr. Ismail Lutfi Japakiya, serta ingin mengenalkan kitab tafsir Zikru Al-Hakim kepada masyarakat karena keunikannya dalam bahasa dan penyebarannya yang menggunakan bahasa Arab Melayu. Lebih dari itu, penelitian ini dipilih untuk memperkaya keragaman penelitian di Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT) di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (UINSI Samarinda), terutama dalam konteks penelitian yang berfokus pada metodologi, yang secara umum masih tergolong kurang. Penelitian ini bertujuan untuk memahami serta kelebihan dan kekurangan kitab tafsir Zikru al-Hakim.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian library research (kepustakaan) serta metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis-deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode rumusan Nasruddīn Baidan.
Hasil penelitian ini pertama, tafsir al-Fatihah Ismail Lutfi menggunakan metode Maudhu’i dan metode tahlili dengan menggunakan bentuk tafsir bi izdiwaj yaitu gabungan dari bi al-ma’śûr dan bi al-ra’yi serta memiliki corak penafsiran yang beragam atau umum seperti corak fiqh dan teologi. Kedua, kelebihan tafsir ini yaitu membahas penafsiran al-Fatihah dari segala sisi yang menunjukkan bahwa Al-Qur’ān kaya akan ilmu dan pengetahuan, memakai bahasa yang mudah difahami dan tafsir ini menggunakan penafsiran sesuai dengan keadaan zaman (al-Muāsaraḥ fittafkīr).
Sedangkan keterbatasannya yaitu kitab ini menggunakan bahasa Arab Melayu, terkadang terdapat beberapa dalil yang tidak dipaparkan dalam kitab ini, tetapi penjelasan dalil yang tidak dipaparkan dalam kitab ini dijelaskan dengan memakai footnote.