dc.description.abstract | Vebi Wulandari, 2024. “Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama Siswa Community Learning Center (CLC) Sabah Malaysia Oleh Mahasiswa Kelas Khusus Internasional”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Zamroni, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Lely Salmitha, M.Pd selaku pembimbing II.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang terjadi di Community Learning Center (CLC) bahwa siswa pada jenjang ini berada pada usia rentan, peralihan dari masa anak-anak menuju kedewasaan dan pada masa peralihan ini siswa banyak mengalami perubahan sikap, fisik, tingkah laku, sosial sehingga mudah dipengaruhi dan masih labil. Dalam hal ini akan lebih efektif dalam penanaman nilai-nilai moderasi beragama.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penanaman nilai-nilai moderasi beragama siswa Community Learning Center (CLC) Sabah Malaysia serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai-nilai moderasi beragama.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data penelitian ini ialah Mahasiswa Kelas Khusus Internasional (KKI) Angkatan 2020 yang telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata dan Praktek Kerja Lapangan Integratif Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Teknik pengumpulan data penelitian ini ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan model Miles dan Huberman: kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai moderasi beragama siswa Community Learning Center (CLC) Sabah Malaysia telah dilakukan oleh mahasiswa Kelas Khusus Internasional (KKI). Dalam penanamannya dilakukan melalui beberapa proses yakni: a) Tawasuth melalui diskusi dan pengajaran yang menekankan serta menghargai teman; b) I’tidal (adil) dengan menjadikan mahasiswa sebagai teladan dalam bersikap adil; c) Tasamuh (toleransi) dengan mengintegrasikan konsep toleransi dalam pembelajaran; d) Muwathanah (cinta tanah air) melalui upacara rutin dan pengenalan budaya Indonesia; e) Anti kekerasan melalui seminar tentang toleransi dan bullying; f) I’tiraf al-urf (ramah budaya) dengan memperkenalkan budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan budaya.
Dalam prosesnya terdapat pula faktor pendukung dan penghambat, yaitu: faktor pendukung penanaman nilai-nilai moderasi beragama meliputi kerja sama yang baik antara siswa, mahasiswa, guru, dan lingkungan yang mendukung. Sebaliknya, faktor penghambatnya adalah belum adanya kurikulum khusus tentang moderasi beragama, keterbatasan sarana dan prasarana, serta pola pikir siswa yang masih labil dan kesulitan beradaptasi dengan bahasa Melayu. | en_US |