RESILIENSI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI PANTI SOSIAL PERLINDUNGAN ANAK DHARMA KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Azzahra Iswi Marita, 2023. “Resiliensi Anak Korban Kekerasan Seksual di Panti Sosial Perlindungan Anak Dharma Kota Samarinda Kalimantan Timur.” Skripsi, Jurusan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Nur Kholik Afandi, M.Pd dan Di Ajeng Laily Hidayati, M.Si.
Resiliensi merupakan kemampuan diri untuk mengatasi, menerima, dan beradaptasi terhadap peristiwa yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan, mampu bertahan dari tekanan dan kesengsaraan, dan berdamai dari trauma yang sangat mendalam di kehidupannya. Kekerasan seksual ialah tindakan yang merendahkan, menghina, melecehkan, atau menyerang tubuh, dan fungsi reproduksi seseorang. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mendeskripsikan resiliensi anak korban kekerasan seksual dan faktor pendukung adanya resiliensi pada anak korban kekerasan seksual di Panti Sosial Perlindungan Anak Dharma Kota Samarinda Kalimantan Timur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan anak korban kekerasan seksual dan pekerja sosial di Panti Sosial Perlindungan Anak Dharma Kota Samarinda Kalimantan Timur. Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik analisis yang dikemukakan oleh Miles, Huberman, dan Saldana dengan mengumpulkan, menyederhanakan, menyusun data dan informasi, terakhir menyimpulkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan pemeriksaan keabsahan data dengan cara uji kredibilitas teknik pemeriksaan triangulasi teknik dan sumber dengan tujuan meningkatkan kekuatan teoritis, metodologis, serta interpretatif dari penelitian kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak korban kekerasan seksual PSPA Dharma Kota Samarinda Kalimantan Timur memiliki resiliensi yang baik. Hal ini terlihat saat mereka telah menerima keadaan dan mampu menanggulangi hambatan yang ada. Faktor yang sangat mempengaruhi dalam proses resiliensi anak korban kekerasan seksual adalah optimisme, rasa cinta, self efficacy, spiritualisme, dan dukungan sosial. Dengan faktor tersebut, anak korban kekerasan seksual mampu bertahan dari tekanan, keluar dari kesengsaraan, dan mampu menjadi pribadi yang lebih produktif. Dalam hal adaptasi, anak korban kekerasan seksual selalu mencoba dan pantang menyerah membuka diri dan bersosialisasi dengan keadaan sekitar. Secara perlahan mereka mampu bergaul dan ikut serta dalam kegiatan panti dengan anak-anak yang lain. Selain itu, mereka juga mampu untuk bisa menemukan makna dan tujuan hidup yang baru serta bersyukur dan ikhlas dengan semua yang telah mereka alami serta sadar bahwa segala hal yang mereka alami merupakan takdir dari Allah SWT.