View Item 
  •   Repository Home
  • E-Skripsi
  • Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah
  • E-Skripsi - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
  • View Item
  •   Repository Home
  • E-Skripsi
  • Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah
  • E-Skripsi - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

RESPONS TERHADAP KONSEP KEBEBASAN MICHEL ONFRAY: PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Thumbnail
View/Open
SKRIPSI_INDRIANI AMALIAH_FUAD.pdf (421.6Kb)
Date
2024-10
Author
AMALIAH, INDRIANI
Metadata
Show full item record
Abstract
Indriani Amaliah, 2024. “Respons Terhadap Konsep Kebebasan Michel Onfray: Perspektif Al-Qur’an”. Skripsi Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Jurusan al-Qur’an dan Hadis, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Abdul Majid, M.A. dan Ibnu Khaldun, M.IRKH. Latar belakang dari penelitian ini berlandaskan kepada begitu maraknya fenomena berupa sekelompok orang yang bertindak dengan dalih kebebasan. Tindakan yang dilakukan tidak jarang memberikan kerugian bagi orang-orang sekitar. Salah satu tokoh yang memiliki gagasan kebebasan adalah seorang tokoh filsuf yang berasal dari Perancis bernama Michel Onfray. Pemikirannya kemudian banyak diadopsi oleh masyarakat. Fokus penelitian ini adalah membahas konsep kebebasan Michel Onfray dan bagaimana respons terhadapnya dengan menggunakan perspektif al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan metode penelitian kualitatif. Sumber primer yang digunakan adalah al-Qur’an dengan kitab Tafsir al-Azhar dan Tafsir al-Munir, juga buku-buku dari Michel Onfray. Sumber sekunder berasal dari buku dan jurnal yang terkait dengan kebebasan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Michel Onfray memandang kebebasan sebagai suatu kemampuan individu untuk dapat bertindak sesuai dengan keinginannya tanpa terhalang oleh kekuatan eksternal. Untuk mewujudkan hal ini, Onfray menghadirkan tiga aspek yang kemudian ia kritik. Pertama, Tuhan dianggap tidak ada karena tidak memiliki wujud materi, dan juga kehadirannya menjadi penghalang dalam hidup manusia. Kedua, agama adalah sumber peperangan dan perpecahan, agama juga berisi aturan-aturan yang mengekang manusia. Ketiga, moralitas seharusnya tidak disandarkan kepada Tuhan dan agama, namun kepada kebahagiaan individu saja. Hal ini terjawab dengan ayat-ayat al-Qur’an yang ada. Seperti dalam QS. Al-Ikhlas ayat 1–4 yang menjelaskan sifat Tuhan yang tidak sama dengan ciptaan-Nya. QS. Al-Baqarah ayat 164 menjelaskan eksistensi Tuhan melalui penciptaan semesta. Kebebasan juga telah diberikan, dijelaskan dalam QS. Al-Balad: 8–10. Agama tentu bukanlah sumber perpecahan, dijabarkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 190, aturan agama memberikan kesejahteraan, tercantum dalam QS. At-Taubah ayat 60. Ketiga, dalam moralitas, manusia membutuhkan Tuhan dan agama sebagai tuntunan agar tidak terjerumus ke dalam hawa nafsu. Tercantum dalam QS. Al-Qalam ayat 4 dan QS. Al-An‘am ayat 149.
URI
http://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/5092
Collections
  • E-Skripsi - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir [101]

DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
Contact Us | Send Feedback
Theme by 
Atmire NV
 

 

Browse

All of DSpaceCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

LoginRegister

DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
Contact Us | Send Feedback
Theme by 
Atmire NV