STRATEGI ORANGTUA DALAM MENINGKATKAN REGULASI DIRI PADA ANAK TUNAGRAHITA DI SMALB MUTIARA KASIH KOTA SAMARINDA
Abstract
Sandi Ramadhan, 2024. "Strategi Orangtua Dalam Meningkatkan Regulasi Diri Pada Anak Tunagrahita Di SMALB Mutiara Kasih Kota Samarinda". Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Nur Kholik Afandi, M.Pd. dan Rudy Hadi Kusuma, M.Pd.
Orangtua berperan penting dalam meningkatkan regulasi diri anak tunagrahita melalui pendekatan konsisten dan sabar, memberikan arahan jelas, dukungan emosional, serta latihan bina diri untuk membantu anak mengelola emosi. Penguatan positif dan kerjasama dengan sekolah turut mengoptimalkan kemandirian dan kontrol diri anak. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi orangtua dalam meningkatkan regulasi diri anak tunagrahita di SMALB Mutiara Kasih Samarinda.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data primer (orangtua dan kepala sekolah) serta sumber data sekunder (laporan perkembangan siswa dan RPPL). Analisis data dilakukan berdasarkan teknik Miles, Huberman, dan Saldana, mencakup kondensasi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas menggunakan triangulasi waktu untuk memverifikasi keakuratan informasi dari orangtua dan kepala sekolah terkait regulasi diri.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua responden, SDA dan YA, menggunakan strategi berbeda namun saling melengkapi dalam meningkatkan regulasi diri anak tunagrahita di SLB Mutiara Kasih Samarinda. SDA fokus mengajarkan tanggung jawab melalui konsekuensi (misalnya, kehilangan waktu bermain) dan menggunakan teknik bernapas dalam untuk mengelola emosi anak. YA lebih menekankan pendekatan tenang, menghindari reaksi berlebihan, serta diskusi tentang kesalahan sebagai bagian dari pembelajaran. Kedua responden juga bekerja sama dengan sekolah, menerapkan terapi wicara, dan teknik pengelolaan emosi.