EFEKTIVITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBINA KESIAPAN MENIKAH PADA CALON PENGANTIN DI PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA (PUSPAGA) CINTA SYEJATI SAMARINDA
Abstract
Sekar Batingka Bungas, 2024. “Efektivitas Bimbingan Pranikah dalam Membina Kesiapan Menikah Pada Calon Pengantin di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Cinta Syejati Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Sy. Nurul Syobah, M.Si., dan Di Ajeng Laily Hidayati, M.Si., M.Psi.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka pernikahan dini di Kalimantan Timur dengan rata-rata lebih dari 100 kasus setiap tahun di beberapa kabupaten atau kota hingga Juli 2023. Data Pengadilan Agama mencatat sebanyak 355 kasus pernikahan dini. Fenomena ini dipicu oleh pergaulan bebas dan dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya di beberapa daerah yang percaya menikah dini sebagai solusi. Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Cinta Syejati di Samarinda menjadi inisiatif pemerintah untuk memberikan layanan konsultasi dan informasi kepada orang tua dalam mengasuh anak dan menghindari perkawinan usia dini. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas bimbingan pranikah dalam membina kesiapan menikah pada calon pengantin di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Cinta Syejati Kota Samarinda.
Metode penelitian yang digunakan dari penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan berasal dari data primer yaitu Konselor di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Cinta Syejati Kota Samarinda. Adapun data sekunder berasal dari hasil wawancara langsung dengan calon pengantin. Teknik pengumpulan data dan dokumentasi yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, dan simpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah ketekunan pengamatan, triangulasi mode, triangulasi data dan member check.
Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa program bimbingan pranikah yang dilakukan di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Cinta Syejati Kota Samarinda kurang efektif dalam membantu kesiapan calon pengantin. Dari hasil observasi dan wawancara, peneliti menemukan bahwa sebagian calon pengantin yang masih di bawah umur belum siap untuk berkomitmen, belum siap secara emosional tetapi dalam hal perubahan kognitif dan kemampuan komunikasi mereka cukup baik. Hal ini dikarenakan tidak ada evaluasi yang dilakukan oleh pihak PUSPAGA setelah proses bimbingan pranikah dan pelaksanaan bimbingan pranikah hanya dilakukan satu kali saja. Untuk itu, pihak PUSPAGA perlu melakukan evaluasi atau tindak lanjut pasca bimbingan pranikah untuk melihat lebih mendalam efektivitas dari program tersebut.