DAMPAK BURUK SOCIAL CLIMBER PERSPEKTIF AL-QUR’AN (STUDI ANALISIS QS. AL-TAKA<S|UR DALAM TAFSIR AL-MUNI>R KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI)
Abstract
Yasmin Fahryana, 2024. “Dampak Buruk Social Climber Perspektif Al-Qur’an (Studi Analisis QS. Al-Takāsur dalam Tafsir Al-Munīr Karya Wahbah Az-Zuhaili)”. Skripsi, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Jurusan Al-Qur’an Hadis Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Sitti Saghirah, M.Ag dan Bapak Ibnu Khaldun, M.IRKH.
Penelitian ini mengkaji fenomena social climber dari perspektif Al-Qur'an yang fokus penelitiannya pada Surah Al-Takāsur dalam Tafsir Al-Munīr karya Wahbah Az-Zuhaili. Social climber atau perilaku seseorang yang berusaha meningkatkan status sosialnya dengan cara yang tidak wajar, telah menjadi masalah sosial yang semakin meresahkan di era modern. Pada hakikatnya manusia diciptakan Allah untuk beribadah, beribadah yang dimaksud dalam surah ini adalah berusaha melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah. Akan tetapi, mereka justru bermegah-megahan dan membanggakan diri dalam kehidupan di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak negatif dari perilaku social climber berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan interpretasi Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsirnya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) yang artinya melakukan penelitian dari informasi data, media, buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan dampak buruk social climber tersebut. Sumber data primer pada penelitian ini adalah kitab tafsir Al-Munīr. Sedangkan sumber data sekunder berupa buku, jurnal, naskah, dokumen serta tulisan-tulisan yang relevan dengan social climber. Penelitian ini menggunakan metode tahlili yaitu metode menafsirkan Al-Qur'an yang berusaha menjelaskan Al-Qur'an dengan menguraikan berbagai seginya dan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh Al-Qur'an.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an khususnya dalam Surah Al-Takāsur, memperingatkan tentang bahaya bermegah-megahan dan berlomba-lomba dalam kemewahan duniawi. Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsirnya menekankan bahwa perilaku tersebut dapat mengakibatkan kelalaian terhadap tujuan hidup yang sebenarnya, merusak hubungan sosial, dan menjauhkan seseorang dari nilai-nilai spiritual. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya menumbuhkan kesadaran akan bahaya social climber dan mendorong masyarakat untuk mengejar kemuliaan melalui cara-cara yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an.