PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 9 SAMARINDA
Abstract
Titi Aning Nur Azharoh, 2024, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Pembentukan Karakter Religius di SMP Negeri 9 Samarinda”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Pada penyelesaian skripsi ini, didampingi oleh kedua dosen pembimbing, yaitu pembimbing I Ibu Dr. Wahdatun Nisa, MA dan Bapak Wildan Saugi, M.Pd sebagai dosen pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah SMP Negeri 9 Samarinda yang mengupayakan penekanan pada nilai-nilai Islam dengan pembentukan karakter religius yang dilakukan melalui metode pembiasaan dan keteladanan yang tercermin dari kegiatan keagamaan membaca Al-Qur’an, shalat berjemaah, serta pelaksanaan kegiatan shalat dhuha dan hapalan surah. Pembentukan karakter religius siswa dibentuk melalui pendekatan Islami dengan didukung oleh lingkungan sekolah serta kerjasama antar guru.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif jenis studi kasus. Sumber data ialah Kepala Sekolah, Wakil Kurikulum, Koordinator Agama Islam, Guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa-siswi SMP Negeri 9 Samarinda. Teknik keabsahan data berupa triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan karakter religius siswa di SMP Negeri 9 Samarinda sudah diterapkan dalam perannya sebagai pendidik dengan menanamkan sikap moral, etika Islam, dan keteladanan; pengajar dengan kedisiplinan; pembimbing dengan pemahaman teori; motivator dengan pembiasaan; evaluator dengan penilaian yang adil dan tanggung jawab; teladan dengan pembiasaan; konsultan dengan pendampingan; dan fasilitator dengan menyediakan fasilitas belajar. Peran-peran ini membentuk siswa menjadi disiplin dalam beribadah serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Adapun efek positif dari program yang telah diterapkan seperti doa bersama, shalat berjemaah, membaca Al-Qur’an, dan kelas Tahfidz berhasil membentuk kebiasaan religius pada siswa yaitu peningkatan kedisiplinan, kesabaran, dan komitmen dalam menjalankan pelajaran agama. Faktor yang mendukung ialah kurikulum yang relevan, kompetensi guru, lingkungan yang religius, dan dukungan fasilitas beribadah. Adapun faktor penghambatnya yaitu keterbatasan waktu, perbedaan latar belakang keagamaan siswa, kurangnya dukungan orang tua, dan pengaruh lingkungan atau pergaulan siswa yang jauh dari pengawasan orang tua.