KEMATIAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN: KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN ERNEST BECKER
Abstract
Nur Fadhillah, 2024. “Kematian Dalam Perspektif Al-Qur’an: Kritik Terhadap Pemikiran Ernest Becker”. Skripsi, Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Jurusan al-Qur’an Hadis, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Sitti Saghirah, M.Ag. dan Bapak Syahrial, M.Ud.
Latar belakang penelitian ini didasari pada salah satu dalam sejarah kontemporer kebangkitan studi ilmiah tentang kematian dimulai pada tahun 1970. Pemikiran lain yang menjadi subjek kritik dalam konteks konsep kematian, yaitu pemikiran Ernest Becker, seorang psikolog dan penulis Amerika dikenal karena karyanya yang fokus pada tema kematian dan makna hidup. Ia mengatakan bahwa ketakutan kita akan kematian mendorong kita untuk menyelesaikan semua tugas yang ingin kita selesaikan. Dan dalam upaya mencari tempat di dunia, ketakutan ini mendorong orang untuk melakukan inisiatif atau aktivitas yang berkaitan dengan keabadian.
Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan solusi dan konsep Islam untuk menghilangkan kecemasan dan ketakutan akan kematian. Penelitian ini menerapkan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun sumber data primernya adalah buku-buku ataupun karya ilmiah yang terkait. Hasil penelitian ini dianalisis dengan metode content analysis (analisis konten).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk respons terhadap gagasan kematian Ernest Becker, terdapat banyak ayat al-Qur’an yang menjawab kritikan yang diberikannya. Terkait QS. dalam al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 145, kematian sudah menjadi ketetapan Allah. QS. Al-Mulk ayat 2 memberikan penegasan terkait Allah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji hamba-Nya. QS. An-Nisa ayat 78 memberikan bukti bahwa kematian sebagai kesempurnaan kuasa dan keagungan Allah SWT, tidak akan ada yang selamat dari kematian meskipun dia berada dalam benteng kokoh yang tinggi. Tidak ada yang akan dapat menjadi penghalang malaikat maut untuk menjalankan tugasnya. Dan QS. Al-Anbiya ayat 34 menjelaskan bahwa kematian sebagai tanda tidak ada keabadian dalam kehidupan dunia ini.