PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN ETIKA SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI INDUSTRI LABBAIKA SAMARINDA

Abstract

Rais Abdurrahman, 2024. “Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Etika Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri Labbaika Samarinda”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Iwan Abdi, S.Pd.I., M.Si selaku dosen pembimbing I dan Muhammad Ridho Muttaqin, M.Pd selaku dosen pembimbing II.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada saat observasi di SMK TI Labbaika Samarinda berkaitan dengan usaha pendidik dalam peran guru PAI dalam pembentukan etika siswa. Etika itu sendiri sebuah masalah yang umum bagi seluruh sekolah, melihat dari kebudayaan kita sendiri yang beragam secara otomatis akan menghasilkan beragam budaya serta tingkah laku yang dibawa dari rumah atau lingkungan mereka. Di sinilah peran seorang guru pendidikan agama Islam mengajarkan etika yang baik. Oleh karena itu, penulis akan meneliti tentang bagaimana guru pendidikan agama Islam mengajarkan etika kepada siswanya dengan kondisi dan latar belakang yang berbeda, dan tidak semua siswa mempunyai serta mengerti bagaimana seharusnya bertindak terhadap orang yang lebih tua, kepada guru dan bagaimana bersikap dengan baik dan benar dengan judul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Etika Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri Labbaika Samarinda (SMK TI)”.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.

Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan etika siswa di SMK TI Labbaika Samarinda telah menjalankan sesuai dengan perannya. Hal ini terlihat guru berperan sebagai pengajar; guru adalah seseorang yang mempunyai kewajiban untuk menularkan ilmu yang dimilikinya dan pengetahuan kepada siswa yang bertujuan agar siswa bisa mencapai cita-cita mereka. Sebagai fasilitator, guru berperan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar dengan siswanya dengan cara menciptakan lingkungan yang mendukung agar siswa terlibat dalam pembelajaran. Sebagai motivator, guru memberikan motivasi agar siswa semangat dalam pembelajaran yang telah diberikan. Sebagai pembimbing, guru memberikan arahan agar siswa mengerti secara detail. Dan sebagai penilai, guru harus bisa mengoreksi secara tegas agar siswa paham mana yang baik dan yang salah.

Dalam pembentukan etika, guru Pendidikan Agama Islam mengajarkan etika humanis seperti menghargai pendapat orang lain, kerja sama, rela berkorban, peduli terhadap sesama, tolong-menolong, dan solidaritas, serta mengajarkan etika agamis seperti menerapkan kejujuran, memiliki integritas, adil, dan saling menghargai. Faktor pendukung dan penghambat, peneliti menemukan faktor pendukung dari sekolah dan individu siswa, seperti guru wajib datang duluan dan berbaris di gerbang agar pembelajaran dapat berlangsung tepat waktu, guru yang senantiasa mengajak sholat dhuha berjamaah, membaca Juz Amma sebelum memulai pembelajaran. Untuk faktor penghambat yang peneliti temukan seperti tidak adanya ruangan yang cukup untuk menampung siswa pada kegiatan ta’lim serta latar belakang siswa yang berbeda-beda.