dc.description.abstract | Qisti Nur Fazrina, 2024. “Gambaran Penerimaan Diri di Masa Awal Pubertas pada Remaja Putri di Kota Samarinda”. Skripsi, Jurusan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (UINSI). Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Noorthaibah, M.Ag dan Rini Fitriani Permatasari, S.Psi., M.A.
Penerimaan diri merupakan kemampuan seseorang untuk menerima diri mereka sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan tanpa penilaian yang berlebihan atau perasaan rendah diri, hal ini mencakup dalam pemahaman bahwa setiap individu unik dan berharga dalam caranya sendiri. Remaja merupakan masa pergantian dari anak-anak menuju dewasa, hal ini yang menjembatani masa kanak-kanak menuju masa dewasa sehingga hal tersebut akan merubah perilaku remajanya. Pubertas ialah terjadinya perubahan-perubahan yang sangat pesat dalam perkembangan seorang anak baik dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana penerimaan diri di masa awal pubertas pada remaja putri di Kota Samarinda.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi, penelitian ini melibatkan remaja putri di Kota Samarinda. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan mengumpulkan data, kondensasi data, menyajikan data, kemudian penarikan kesimpulan yang sudah didapatkan dari proses observasi dan wawancara. Penelitian menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara keikutsertaan peneliti dan triangulasi sumber dengan tujuan meningkatkan kekuatan teoritis dan metodologi dari penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran penerimaan diri dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu, pemahaman diri, makna hidup, pengubah sikap, keikatan diri, kegiatan terarah, dan dukungan sosial. Pemahaman diri pada remaja putri sangat penting bagi kehidupan selanjutnya, remaja harus berusaha untuk menerima diri dengan mengubah sikap negatif menjadi positif, dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang terarah seperti mengikuti organisasi, mengikuti ekstrakurikuler di sekolah, sehingga hal tersebut dapat membentuk kebermaknaan hidup dalam diri remaja, serta remaja bisa menghargai dan menerima akan perubahan pada tubuhnya. Oleh karena itu perlu adanya dukungan sosial yang kuat seperti dukungan oleh kedua orang tua dan kerabat dekat untuk membantu remaja agar merasa diterima dan didukung. Remaja yang berhasil mengembangkan aspek-aspek ini cenderung lebih mampu menghadapi tantangan, menerima diri mereka, dan menemukan makna serta tujuan dalam hidup mereka. | en_US |