STRATEGI PEMBELAJARAN GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-ISTIQOMAH LOA JANAN
Abstract
Dwiky Hermawan, 2024. ”Strategi Pembelajaran Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqomah Loa Janan”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Imroh Atul Musfiroh, M.Pd.I. dan Dr. Sabran, M.Pd.
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh sebagian siswa. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas materi yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lampau. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqomah Loa Janan, serta apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan strategi tersebut.
Sedangkan metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang menjadi acuan pengumpulan data terdiri dari Kepala Madrasah, Guru Sejarah Kebudayaan Islam, dan Peserta didik. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data dalam penelitian ini ialah reduksi data, penyajian data, kesimpulan, dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan berbagai strategi pembelajaran, seperti Strategi Pembelajaran Ekspositori, Strategi Pembelajaran Inkuiri, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Adapun faktor pendukung dalam penerapan strategi pembelajaran ini adalah kegiatan sholat dhuha yang meningkatkan semangat dan fokus siswa serta dukungan madrasah dalam bentuk pelatihan untuk guru. Faktor penghambat meliputi keterbatasan media pembelajaran, sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta perbedaan kemampuan belajar siswa.