SELF COMPASSION PADA IBU TUNGGAL DEWASA AWAL DI KELURAHAN MUGIREJO KOTA SAMARINDA
Abstract
Hanna Sahlan, 2024. “Self-Compassion pada Ibu Tunggal Dewasa Awal di Kelurahan Mugirejo Kota Samarinda”. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Jurusan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Sri Ayu Rayhaniah, M.Sos selaku dosen pembimbing I dan Riska Dwi Agustin, M.A selaku dosen pembimbing II.
Ibu tunggal dewasa awal adalah seorang ibu muda yang telah menjadi orang tua tunggal. Salah satu penyebab menjadi ibu tunggal ialah perceraian. Perceraian menimbulkan perasaan gagal karena tidak mampu membentuk keluarga yang harmonis. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki sikap belas kasih diri atau self-compassion. Self-compassion dapat dikatakan tercapai apabila individu mampu menerapkan self-kindness, common humanity, dan mindfulness sehingga mampu meminimalisir terjadinya self-judgment, isolation, dan over-identification. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mendeskripsikan self-compassion pada ibu tunggal dewasa awal di Kelurahan Mugirejo Kota Samarinda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini melibatkan para ibu tunggal yang berada di rentang usia 20 hingga 29 tahun di Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda. Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dengan mengumpulkan, mereduksi, menyajikan data, menyimpulkan dan verifikasi data. Peneliti menggunakan uji keabsahan data melalui triangulasi teknik yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-compassion ibu tunggal dewasa awal di Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda mampu menerapkan komponen utama seperti self-kindness, common humanity, dan mindfulness. Kemudian, self-compassion dalam konsep Islam ditunjukkan melalui sikap pemaaf, sabar, tawakal, dan husnudzon. Selain itu, dukungan sosial seperti keluarga, teman, orang terdekat mampu memperkuat self-compassion ibu tunggal. Meskipun demikian, mereka masih memiliki self-judgment, isolation, dan over-identification. Namun, karena self-kindness, common humanity, dan mindfulness yang sangat baik, disertai dukungan keluarga dan agama mampu meminimalisir self-judgment, isolation, dan over-identification yang dimiliki. Sehingga dapat disimpulkan bahwa self-compassion pada ibu tunggal dewasa awal di Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda adalah baik.