DAKWAH TOLERANSI KH. MUHAMMAD MUNDZIR DI KOTA SAMARINDA
Abstract
Raihan Makarim. 2024. “Dakwah Toleransi KH. Muhammad Mundzir di Kota Samarinda”. Skripsi. Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Amirullah, M.Ud. dan Syahrial, M.Ud.
Latar belakang penelitian dalam skripsi ini adalah seiring berkembangnya ajaran Islam di seluruh lapisan masyarakat umum terutama di lingkup sosial yang berasal dari berbeda-beda suku, etnis, ras, dan budaya saat ini, dakwah bisa menyesuaikan dengan situasi maupun kondisi masyarakat yang tentunya akan lebih memudahkan masyarakat untuk mengikuti dan mengamalkan ilmu-ilmu agama Islam dengan tidak menyinggung, memperolok, apalagi mendiskriminasikan suatu golongan tertentu dengan selalu menanamkan rasa toleransi dan persaudaraan antar suku dan ras dalam menyampaikan dakwah. Konteks dakwah di Indonesia dari akar sejarahnya sudah memiliki nilai toleransi yang mendalam.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis yang digunakan merupakan teknik Miles dan Huberman dalam Rivdia Lisa meliputi pengumpulan informasi, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah dakwah KH. Muhammad Mundzir di Kota Samarinda termasuk dari bagian dakwah toleransi. Salah satunya adalah beliau mengedepankan strategi atau metode yang digunakan KH. Muhammad Mundzir dalam dakwahnya di beberapa tempat di Kota Samarinda, di antaranya adalah dakwah bil hikmah yakni dakwah dengan menggunakan perkataan yang benar, jelas, dan pasti. Kemudian dakwah mauidzatul hasanah yakni berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat yang baik kepada mad’u. Kemudian dakwah mujadalah yakni bertukar pendapat atau argumen ketika mengakhiri dakwah beliau. Adapun materi dakwah toleransi beliau berdasarkan kajian kitab Tafsir Ibnu Katsir tentang surah At-Taubah ayat 29 dan surah Al-Baqarah ayat 256 yang erat hubungannya dengan toleransi, yakni mengenai larangan membunuh orang kafir dzimmi dan tidak memaksakan kehendak untuk masuk Islam.