Show simple item record

dc.contributor.authorSHA’ADHAH, MAULINA LUKMATUL
dc.date.accessioned2025-08-22T02:57:43Z
dc.date.available2025-08-22T02:57:43Z
dc.date.issued2024-09
dc.identifier.issnissn
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/5211
dc.description.abstractMaulina Lukmatul Sha’adhah, 2024. “Implementasi Konseling Keluarga Dalam Penanganan Pernikahan Anak Usia Dini di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Cinta Syejati Kota Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Ida Suryani Wijaya, M.Si., dan Ajeng Laily Hidayati, M.Si., M.Psi. Warga negara Indonesia diberikan batasan umur untuk memenuhi syarat menikah guna menekan angka pernikahan dini. Namun, pernikahan dini bukan menjadi masalah apabila dijalankan dengan penuh kesiapan dan tidak ada keterpaksaan. Pernikahan dibutuhkan kesiapan mental dan batin untuk menjalani kehidupan setelahnya. Oleh karenanya, pemerintah memberikan kontribusi dalam memberikan kesiapan pernikahan calon pengantin, terlebih pada kasus pernikahan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi konseling keluarga dalam penanganan pernikahan anak usia dini di PUSPAGA Cinta Syejati Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, dengan mengambil dua konselor PUSPAGA Cinta Syejati sebagai informan dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data diawali dengan pengumpulan, reduksi, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PUSPAGA Cinta Syejati menyelenggarakan konseling keluarga untuk menilai kesiapan calon pengantin muda dalam pernikahan dini. Konseling ini menghasilkan dispensasi nikah yang menjadi bahan pertimbangan hakim. Proses konseling terdiri dari lima tahap: membangun rapport, mengembangkan apresiasi emosi, mengembangkan modus perilaku, membina hubungan konseling, dan strategi tindakan positif. Konseling keluarga membantu calon pengantin muda memahami risiko dan tanggung jawab pernikahan, serta membangun komunikasi yang terbuka dan positif dengan keluarga. Meskipun konseling keluarga bagi calon pengantin usia dini bermanfaat, namun durasi yang singkat membuat proses konseling kurang mendalam pada calon pengantin usia dini.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectKonseling keluarga, pernikahan anak usia dini, PUSPAGA, kesiapan pernikahan.en_US
dc.titleIMPLEMENTASI KONSELING KELUARGA DALAM PENANGANAN PERNIKAHAN ANAK USIA DINI DI PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA (PUSPAGA) CINTA SYEJATI KOTA SAMARINDAen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record