NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA TRADISI MABBACA-BACA DI DESA MARUAT KABUPATEN PASER KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Muhammad Rohan Saputra, 2024. “Nilai-Nilai Pendidikan Islam pada Tradisi Mabbaca-baca di Desa Maruat Kabupaten Paser Kalimantan Timur”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Yusnia Binti Kholifah, M.Pd.I selaku pembimbing I dan Ibu Khusnul Khotimah, M.Si selaku pembimbing II.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tradisi lokal di Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur sebagai identitas bangsa. Banyak tradisi lokal yang mengajarkan kita untuk menghargai keberagaman, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam. Islam mengajarkan bahwa tradisi dapat diperbolehkan jika sesuai dengan syariat dan dilarang jika bertentangan. Konsep ‘urf menghargai tradisi yang baik dan bermanfaat untuk dilestarikan. Globalisasi telah mengurangi minat generasi muda terhadap tradisi lokal karena mereka lebih tertarik pada budaya populer global. Namun, ada sebuah desa yang masih kental dengan tradisinya, yaitu Desa Maruat, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, yang melestarikan tradisi mabbaca-baca sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan dan selaras dengan ajaran Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pelaksanaan tradisi mabbaca-baca di Desa Maruat, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur; (2) mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi mabbaca-baca tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi mengenai pelaksanaan tradisi mabbaca-baca di Desa Maruat. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji nilai-nilai pendidikan Islam yang ada dalam tradisi tersebut, seperti nilai iman, nilai Islam, dan nilai ihsan. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif untuk mengungkapkan pelaksanaan tradisi serta nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung di dalamnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tradisi mabbaca-baca di Desa Maruat masih dilaksanakan dengan beberapa tahapan seperti tahap penentuan hari, persiapan bahan-bahan, maddawa-dawa, mappajo, dan pembacaan doa. Aktivitas ini melibatkan semua lapisan masyarakat, baik tua maupun muda, dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur; (2) tradisi mabbaca-baca di Desa Maruat, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengandung nilai-nilai pendidikan Islam, seperti nilai iman, Islam, dan ihsan. Nilai iman terlihat dari rasa syukur kepada Allah SWT yang diwujudkan melalui doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama, sering dilakukan pada hari-hari yang memiliki nilai religius seperti Senin atau Kamis. Nilai Islam tercermin dalam bentuk sedekah, di mana masyarakat menyediakan makanan untuk tamu dan keluarga sebagai wujud rasa syukur dan kepedulian. Nilai ihsan tampak dari penguatan tali silaturahmi melalui kerja sama dalam mempersiapkan acara, yang mencerminkan solidaritas, kekeluargaan, dan harmoni sosial. Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual budaya, tetapi juga sebagai media pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam.