| dc.description.abstract | Irsyad, 2120200015. Peran Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Generasi Mandiri serta Berakhlakul Karimah di SMP IT Atsaqibiyah Kota Bontang dan MTs Al-Ikhlas Bontang. Tesis, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd. sebagai pembimbing I dan Dr. Siti Julaiha, M.Pd. sebagai pembimbing II.
Dalam perkembangan zaman yang semakin bebas berdampak pada perilaku generasi muda Indonesia, oleh sebab itu peran sekolah menjadi kunci dalam membentuk dan memelihara perilaku generasi muda agar tetap sesuai dengan nilai-nilai luhur. Dalam hal ini, peran kepala sekolah menjadi sangat signifikan untuk menjaga relevansi dengan kondisi tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran kepala sekolah dalam mewujudkan generasi mandiri serta berakhlakul karimah di dua lembaga pendidikan, yaitu SMP IT Atsaqibiyah Kota Bontang dan MTs Al-Ikhlas Bontang.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi multi situs (multi-site studies). Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Penyajian data dibagi berdasarkan unsur-unsur dalam peran kepala sekolah. Teknik analisis data menggunakan metode interaktif yang terdiri dari kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan uji perpanjangan keikutsertaan dan ketekunan peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan Kepala Sekolah SMP IT Atsaqibiyah Kota Bontang memainkan peran sebagai manajer yang efektif, sebagai administrator mengelola berbagai aspek sekolah, sebagai supervisor memberikan arahan, sebagai leader memimpin dengan kualitas kepemimpinan, sebagai inovator menciptakan lingkungan pembelajaran inovatif, dan sebagai motivator menciptakan lingkungan sekolah yang memotivasi anggota komunitas. Sementara itu, Kepala Madrasah MTs Al-Ikhlas Kota Bontang memiliki peran sebagai manajer yang mengintegrasikan nilai-nilai agama, sebagai administrator membentuk aturan tata tertib berdasarkan nilai-nilai agama, sebagai supervisor memantau penerapan ajaran agama, sebagai leader memimpin dalam mencapai tujuan pendidikan agama, sebagai inovator menciptakan lingkungan yang merangsang kreativitas dalam pendidikan agama, dan sebagai motivator memotivasi guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan agama.
Adapun hambatan utama dalam mewujudkan generasi mandiri dan berakhlakul karimah di kedua sekolah tersebut meliputi kurangnya kesadaran siswa terhadap tata tertib, pengaruh negatif lingkungan, tantangan implementasi nilai-nilai akhlak, ketidakhadiran siswa pada ibadah, dan kurangnya pemahaman agama. Solusi yang dilakukan yaitu pendekatan proaktif, kolaborasi erat dengan orang tua dan guru, serta implementasi program pembinaan karakter. | en_US |
