PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA DI TK TERATAI LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Abstract
Meiditha Kusumaningtyas, 2025. “Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka di TK Teratai Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Madrasah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Wildan Saugi, M.Pd. dan Sunanik, M.Pd.I.
Latar belakang dari penelitian ini adalah pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang menekankan pada pengembangan potensi setiap anak didik sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik individu mereka. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu prinsip utama untuk mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka di TK Teratai Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara, serta mengetahui faktor penghambat, pendukung, dan strategi yang diterapkan dalam mengatasi faktor yang muncul.
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang menjadi acuan pengumpulan data terdiri dari kepala sekolah, guru kelas B1, dan siswa kelas B1. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, triangulasi waktu, dan triangulasi teknik. Teknik analisis data dalam penelitian ini ialah pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di TK Teratai Loa Kulu, guru mampu melakukan: (1) Perencanaan, guru kelas B1 merancang pembelajaran berdasarkan latar belakang, minat, dan kebutuhan anak serta menyusun modul ajar sesuai prinsip diferensiasi; (2) Pelaksanaan pembelajaran, guru melaksanakan 3 aspek berdiferensiasi yaitu: Aspek Konten, menyediakan berbagai media seperti video, teks, dan contoh konkret yang sesuai dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik; Aspek Proses, mengelompokkan anak berdasarkan kebutuhan dan minat, menyediakan 5 jenis kegiatan bermain yaitu kegiatan menggunting pola buah pisang, menghitung buah pisang menggunakan kancing baju, melengkapi pola kata “pisang” menggunakan bahan loose part, menebalkan pola buah dan mewarnai buah pisang, serta proyek membangun pasar buah, serta memberikan pilihan tugas dan proyek yang sesuai dengan kemampuan serta kecepatan belajar masing-masing anak; Aspek Produk, hasil karya yang dihasilkan oleh anak berbeda-beda sesuai dengan minat dan kemampuannya pada instruksi yang diberikan oleh guru. Evaluasi dilakukan guru melalui refleksi serta penilaian menggunakan ceklis dan portofolio untuk menilai perkembangan anak secara komprehensif. Faktor pendukung pembelajaran berdiferensiasi di TK Teratai Loa Kulu meliputi kerjasama antara kepala sekolah, guru, dan orang tua. Faktor penghambatnya adalah keterbatasan waktu dan dukungan orang tua. Strategi dalam mengatasi hambatan, TK Teratai Loa Kulu berkomitmen untuk berkolaborasi dengan orang tua.