Show simple item record

dc.contributor.authorABDILLAH, MUHAMMAD
dc.date.accessioned2025-09-08T02:09:23Z
dc.date.available2025-09-08T02:09:23Z
dc.date.issued2023-06
dc.identifier.issnissn
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/5289
dc.description.abstractMuhammad Abdillah, 2023. Qosidah Burdah Sebagai Penangkal Bala (Tradisi Pembacaan Shalawat Burdah di Musalla Al-Raudah di Kota Tenggarong). Skripsi, Jurusan Qur’an Hadist, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh H. Bunyamin, Lc., M.Ag dan Hudriansyah, Lc., M.A. Latar belakang penelitian ini berawal dari lahirnya tradisi Burdahan yang di antara penyebabnya yang lebih tampak adalah seringnya terjadi kebakaran di pasar Tangga Arung di Kota Tenggarong, Kalimantan Timur. Dalam perkembangannya selain untuk menangkal bala, tradisi Burdahan dibaca juga untuk kesembuhan, hajat-hajat, dan lainnya. Sehingga dalam penelitian perlu untuk mengungkap pelaksanaan tradisi Shalawat Qosidah Burdah di Kota Tenggarong, Kalimantan Timur, serta mengungkap pemahaman yang ditanggapi oleh jama’ah yang aktif menghadiri kegiatan terhadap tradisi Qosidah Burdah Sebagai Penangkal Bala. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun objek penelitian ini adalah pelaksanaan tradisi pembacaan Shalawat Qosidah Burdah di Musalla Al-Raudah di Kota Tenggarong, Kalimantan Timur, dengan sumber data primer sebagai sumber utama yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara untuk menjawab rumusan masalah. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari sumber lain sebagai penambah informasi yang didapat dari buku, skripsi, jurnal, publikasi pemerintah serta situs-situs lainnya yang mendukung. Pada penelitian ini juga digunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data yang menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan tradisi Shalawat Qosidah Burdah di Musalla Al-Raudah yang dipimpin oleh 3 orang ustadz dilaksanakan pada setiap malam Minggu dan ketika ada orang yang memintakan untuk dibaca. Pelaksanaan tradisi ini diawali dengan bertawassul, membaca doa, setiap masuk bait pada setiap bab syair membaca Maulaya salli… dan Ya Rabbibi al-Musthafa…, dan ditutup dengan membaca Ya Arhama al-Rahimin sebanyak 3 kali. Masyarakat memberikan tanggapannya terhadap Shalawat Qosidah Burdah sebagai penangkal bala, yaitu Qosidah Burdah merupakan bagian dari shalawat, dan shalawat itu sifatnya pendingin yang diartikan ibarat panasnya api menjadi dingin seperti meredakan kebakaran di pasar Tangga Arung atau yang diartikan untuk menolak bala. Pemahaman ini berdasarkan pengalaman jama’ah yang merupakan korban kebakaran pasar Tangga Arung. Jama’ah juga menganggap shalawat sama dengan berdoa, maka berdoa untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT merupakan perintah-Nya. Dengan doa yang dilapisi dengan shalawat, maka bershalawat adalah sebagai bentuk kecintaan kepada-Nya.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectQosidah Burdah, Tradisi, Shalawat, Penangkal Bala, Tenggarong.en_US
dc.titleQOSIDAH BURDAH SEBAGAI PENANGKAL BALA (Tradisi Pembacaan Shalawat Burdah di Mus}alla Al-Raud}ah di Kota Tenggarong)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record